Rabu, 27 November 2019, pukul 11.30-12.30 WIB BQMI memberikan edukasi kepada kelas XII IPA 1 dan 2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Babakan dengan materi tentang Mushaf Standar Braille, mushaf untuk para tunanetra. Karakter huruf Braille yang hanya berbentuk titik-titik timbul dengan maksimal jumlah 6 buah titik menjadi salah satu koleksi yang sangat menarik bagi pengunjung. "Bagus sekali, ternyata ada mushaf untuk para tunanetra yang sangat jauh berbeda dengan mushaf kita, dan cara bacanya juga rumit ya kalau kita (yang awas) yang baca," demikian komentar salah satu peserta edukasi.
Pada hari yang sama, pukul 14.00 WIB, tim pameran BQMI mengedukasi adik-adik dari Madrasah Diniyyah Awwaliyyah Amaliyatul Muta'alimin Babakan dengan belajar menulis Al-Qur'an melalui kegiatan follow the line surah al-Insyirah sebagai pemula, dan nonton bareng film "Lebah dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains".
Usai kegiatan edukasi, pukul 15.30 WIB tim BQMI menerima kunjungan rombongan Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa'adi yang kebetulan usai mengadakan acara di Madrasah Al Hikamus Salafiyyah pimpinan, K.H. Zamzami. Turut mengiringi rombongan, Ketua PSPB, Kepala MAN 2 Babakan, dan beberapa pejabat dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon. (Hik)
Ayat demi ayat dibaca oleh para Pentashih Mushaf Al Qur an dan para pegawai di Bayt al Qur an Museum Istiqlal BQMI dari pagi hingga waktu zuhur Selasa 19 4 2022 Para pembaca bergantian membaca dan muncul di siaran langsung Instagram BQMI Sebagai museum yang dibangun atas dasar tentang dan untuk Al Qur an BQMI menyambut milad yang ke 25 dengan sima an Al Qur an dan dikhatamkan tanggal 20 April 2022 Yang menjadikan istimewa adalah karena milad kali ini bertepatan di bulan Ramadlan bulan Al Qur an hari diturunkannya Al Qur an Khatmul Qur an adalah cara terbaik untuk merayakan nikmat dari Allah atas limpahan rahmat dan pertolongan Nya sehingga BQMI masih bisa melayani masyarakat sampai sekarang Memperingati milad BQMI dengan Khatmul Qur an sebagai ungkapan rasa syukur kita berkantor di Bayt Al Qur an dan Museum Istiqlal Bayt Al Qur an adalah rumah Al Qur an tempat edukasi seputar Al Qur an tutur Koordinator Bidang Bayt Al Qur an dan Dokumentasi Liza Mahzumah Menurutnya di Bayt Al Qur an bukan hanya sekadar bekerja tetapi juga tempat untuk berkhidmah pada Al Qur an Karena tugas dan fungsi Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ semua berkaitan dengan Al Qur an BQMI adalah tempat kita berkhidmat untuk Al Qur an Pentashihan Mushaf Al Qur an ada di sini pengkajian Al Qur an juga di sini dan pendokumentasian penyimpanannya di sini BQMI jelas Liza Milad BQMI yang ke 25 dan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan ini diharapkan menambah semangat dalam berkhidmat Al Qur an dan melayani masyrakat serta diberikan keberkahan Semoga kita senantiasa mendapat berkahnya Al Qur an sehingga kita yang di BQMI ini dapat istiqamah untuk turut menjaga kemurnian Al Qur an tutupnya Atho
Dalam rangka memperingati satu tahun bebas visa WNI ke Uzbekistan Kementerian Pariwisata Uzbekistan menyelenggarakan pameran foto dengan tajuk Uzbekistan Negeri Para Imam di Bayt Al Qur an Museum Istiqlal Taman Mini Indonesia Indah 7 17 Februari 2019 Pameran dibuka Kamis 7 Februari 2019 pukul 09 00 WIB oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof Abd Rahman Mas ud Ph D Duta Besar Uzbekistan yang sedianya akan hadir dalam acara ini diwakili oleh Mr Mahmud Tohtiev Sekretaris Kedutaan Besar Uzbekistan di Jakarta Hadir pula Prof Dr ES Margianti SE MM Rektor Universitas Gunadarma sebagai duta wisata Uzbekistan Pembukaan pameran dilanjutkan dengan Seminar Jejak Ulama Uzbekistan di Nusantara yang menampilkan Dr Muchlis M Hanafi Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an dan Dr Rijal Mumaziq ahli sejarah Nusantara Pameran foto dan seminar ini diselenggarakan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata Uzbekistan dan didukung oleh Universitas Gunadarma STMIK Jakarta STI K Jakarta Bagi masyarakat Indonesia Uzbekistan belum dikenal secara luas Negeri ini pada masa lalu selama bertahun tahun di bawah kekuasaan Uni Soviet ini merupakan tempat lahir lebih dari 50 ulama besar Dunia Islam dalam berbagai bidang ilmu keislaman dan ilmu pengetahuan Di negeri yang pernah menjadi pusat peradaban Islam masa lalu ini lahir para ahli hadis seperti Imam al Bukhari Imam at Tirmidzi Imam ad Darimi Imam al Hakim Di negeri ini lahir pula ahli tafsir Al Qur an seperti az Zamakhsyari an Nasafi dan lain lain Dalam bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat kedokteran matematika negeri ini pun melahirkan Ibnu Sina al Khawarizmi dan lain lain Dalam bisang tasawuf negeri ini melahirkan al Kalabazi penulis kitab tasawuf terkenal Negeri di kawasan Asia Tengah ini juga melahirkan banyak tarekat yang paling terkenal adalah Tarekat an Naqsyabandiyah Uzbekistan terkenal dengan kota kota tuanya di antaranya Samarkand Tashkent Tirmiz Khiva dan lain lain Di Nusantara jejak ulama Uzbekistan terlihat pada masa islamisasi Nusantara sekitar abad ke 14 M Di Jawa dikenal tokoh penyebar Islam pada abad ke 14 yang berasal dari Samarkand yaitu Syekh Asmorokondi as Samarqandi yang dimakamkan di Tuban Jawa Timur Beberapa berita menyebutkan bahwa ia merupakan sesepuh para wali di Jawa ayah dari Sunan Ampel Selain itu diceritakan bahwa Syekh Jumadil Kubro yang disebutkan sebagai ayahnya Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak berasal dari Uzbekistan Sayangnya hingga saat ini tidak banyak ditemukan sumber sumber sejarah tentang kedua tokoh tersebut kecuali dari bukti arkeologis berupa nisan makamnya yang saat ini sangat ramai diziarahi Pameran dan seminar yang baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia ini diharapkan akan membuka wawasan masyarakat Indonesia tentang negeri di Asia Tengah dengan banyak peninggalan peradaban Islam
Perayaan ulang tahun Taman Mini Indonesia Indah TMII ke 43 dimeriahkan dengan penyelenggaraan pameran bersama di Sasana Kriya TMII pada tanggal 19 22 April 2018 Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI yang berada di bawah Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI sekaligus keluarga besar TMII mengikuti pameran bersama museum dan anjungan yang berada di kawasan TMII Tema yang diusung BQMI pada pameran kali ini adalah Peran Wanita dalam Seni Mushaf Al Qur an dengan menampilkan koleksi Mushaf Ibu Tien salah satu mushaf Al Qur an tulis tangan manuskrip indah abad 20 M Mushaf Ibu Tien ditulis sebagai ketulusan dalam menghormati dan mengingatkan jasa almarhumah Mushaf Hj Fatimah Siti Hartinah Soeharto Mushaf Al Qur an ini berukuran 73 cm x 102 cm dengan 93 ragam iluminasi Rancangan iluminasi Mushaf dimulai pada awal 1998 secara konseptual didasarkan kepada wawasan intelektual serta citra estetik dari almarhumah yang realisasinya secara jelas dapat disaksikan dan memberi manfaat sampai hari ini antara lain Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah TMII Taman Bunga yang menanam berbagai jenis bunga dari tanah air Taman Preservasi Pohon Langka dan Taman Buah Mekarsari Terakhir adalah persetujuannya mengenai Pembangunan Bayt Al Qur an dan Museum Istiqlal atas permohonan Menteri Agama Dr Tarmizi Taher Mar ie Muhammad dan Pontjo Sutowo dari Yayasan Festival Istiqlal Kita mengangkat Mushaf Ibu Tien ini karena buah ide darinya sangat banyak manfaatnya yang kita rasakan saat ini Dari sisi sejarah di Indonesia hanya mushaf tersebut yang ada kaitannya dengan wanita kata Hikmawati Koordinator pelaksanaan pameran BQMI Makna filosofis pada ilumniasi Mushaf Ibu Tien diinspirasikan dari kecintaan Ibu Tien dalam memelihara berbagai bunga yaitu melati lambang kesederhanaan kesucian dan keelokan budi kenanga lambang agar mencapai segala keluhuran yang telah dicapai oleh para pendahulu mawar lambang cinta kasih sayang dan penghormatan dan mayang kelapa lambang keberuntungan kemakmuran dan kesejahteraan Adapun dari segi pilihan warna almarhumah selalu memilih warna warna cerah ungu kuning merah bata yang dapat diartikan sebagai bersifat optimistik dan dinamik serta warna warna yang melambangkan kedalaman emas biru dan hijau Motif melati muncul pada desain medalion utama frame Al Fatihah dan Al Baqarah serta juz 17 Secara umum seluruh desain pada juz 1 30 mengadaptasi motif dan ornamen pada berbagai benda seni budaya nusantara mulai dari kain batik kain tenun kain songket kain sarung ukiran kerajinan bambu sulaman peti logam daun pintu pintu gerbang rumah adat kain destar bayi untuk marhaban tandu tandu raja kain latar pengantin ukiran mimbar masjid hingga perisai suku Asmat Mushaf ini diharapkan menjadi mushaf yang secara tulisan adalah shahih dan mudah dibaca memiliki nilai seni yang tinggi menunjukkan ciri kebangsaan nasional menunjukkan ciri khas sebagai mushaf untuk mengenang almarhum Hj Fatimah Siti Hartinah Soeharto serta menunjukkan citra dan aspirasi Ibu terhadap agama bangsa dan tanah air Mushaf ibu Tien ini layak untuk ditampilkan pada pameran bersama ini Koleksi ini sebagai salah satu bagian dari budaya yang ada di Indonesia serta menggambarkan keindahan dan keragaman Nusantara kata Ida Fitriyani Museolog BQMI Athoillah