Berita   Icon arrow right   BELAJAR DENGAN MELIHAT, MERASAKAN, DAN MEMBUAT KARYA DI MUSEUM
BELAJAR DENGAN MELIHAT, MERASAKAN, DAN MEMBUAT KARYA DI MUSEUM

BELAJAR DENGAN MELIHAT, MERASAKAN, DAN MEMBUAT KARYA DI MUSEUM

Jakarta - Salah satu tugas museum adalah menyampaikan informasi kepada masayarakat melalui koleksi, materi, maupun pemandu. Tugas tersebut sudah diamanatkan oleh pemerintah untuk mewujudkan cita-cita pembangunan SDM yang memiliki banyak pengetahuan dan berwawasan luas. Kepala Bidang Bayt Al-Qur’an dan Dokumentasi (BQMI) Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Mohammad Farid Wajdi, dalam paparannya saat mengisi edukasi di museum, Selasa (25/2/2020) menyampaikan bahwa Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal sebagai salah satu museum menjadi tempat belajar untuk mendukung pendidikan karakter generasi penerus masa depan. Pendidikan ini didapatkan dari koleksi, materi, dan pemandu di museum.

Program Halaqah Al-Qur’an dan Kebudayaan Islam merupakan kegiatan edukasi yang diselenggarakan oleh BQMI sebagai perwujudan fungsi pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa bentuk seperti pemutaran film islami, workshop, story telling, seminar, diskusi, dan sebagainya. “Contoh kegiatan edukasi yang biasanya dilaksanakan di museum adalah membuat karya kerajinan tangan meniru koleksi yang ada di museum. Pelaksanaannya dengan menggunakan bahan dan proses yang sama dengan aslinya,” ujarnya.

Kegiatan edukasi dengan melibatkan langsung pengunjung dalam prosesnya akan memberikan pengalaman yang nyata untuk dibawa pulang, sehingga pengunjung tidak hanya melihat benda-benda peninggalan masyarakat zaman dahulu. Mereka yang berkunjung di museum bisa melihat, merasakan, dan mendapatkan pengalaman yang pernah dilakukan masyarakat zaman dahulu.

“Dengan mengetahui budaya masa lalu diharapkan generasi berikutnya mengetahui karakter nenek moyangnya yang luar biasa sehingga mereka juga bisa membuat karya yang lebih luar biasa di masa depan untuk memajukan budaya kita, Indonesia,” tegasnya. (Athok)

BQMI Tampilkan Kaligrafi di Pameran Berkala

Jakarta Bayt Al Qur an dan Museum Istiqlal BQMI menyelenggarakan Pameran Berkala di Hall BQMI Pameran ini menampilkan kaligrafi terbaru koleksi BQMI yang secara resmi dimulai sejak Selasa 28 November 2017 Dengan diselenggarakannya pameran ini pengunjung bisa mendapatkan tambahan referensi dan pengetahuan tentang kaligrafi yang menjadi juara di ajang Festival Seni Kaligrafi Islam Indonesia yang berskala nasional Kepala Seksi Koleksi dan Pameran Syaifuddin M Hum menjelaskan bahwa pameran berkala ini merupakan hasil kerjasama antara BQMI dengan Direktorat Penerangan Agama Islam Penais Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI Kerjasama ini dibangun dalam rangka mewujudkan cita cita bersama untuk menampilkan karya karya putra bangsa Kaligrafi yang kita display ini merupakan karya peserta yang menjadi juara 2 6 pada Festival Kaligrafi Islam Indonesia 2017 yang digelar Penais Direktorat Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama Semua dihadirkan di sini agar bisa dinikmati oleh masyarakat dan menjadi bahan pembelajaran bagi mereka yang ingin belajar kaligrafi ujarnya Pameran yang rencananya akan berlangsung selama enam bulan ini menampilkan empat kategori kaligrafi yakni kategori hiasan Mushaf sayembara dekorasi dan kontemporer yang masing masing diikuti peserta putra dan putri dari seluruh provinsi di Indonesia Semua karya ini berasal dari festival tingkat nasional jadi peserta berasal dari berbagai daerah Diantaranya dari DKI Jakarta Jawa Timur Banten Jawa Barat Kalimantan Lampung dan lainnya Masing masing keterangan bisa dilihat dari narasi keterangan di bawahnya siapa nama dan dari mana asalnya jelasnya Pameran berkala ini diharapkan mampu memantik semangat putra putri Indonesia untuk mampu menghasilkan karya karya islami yang bisa bersaing di kancah internasional Silahkan para pengunjung untuk melihat karya karya terbaik tersebut Semoga dengan ini ke depan muncul kaligrafer pembuat kaligrafi yang bisa mendunia tutup Syaifuddin

ERWIN SERAHKAN MANUSKRIP KE BAYT AL-QUR'AN MUSEUM ISTIQLAL

Dalam rangka penyelamatan manuskrip manuskrip Nusantara Erwin Dian Rosyidi seorang kolektor dan pencinta manuskrip Nusantara menyerahkan sembilan manuskrip yang umurnya ratusan tahun Penyerahan ini mengambil momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus dimaksudkan sebagai Kado Kanjeng Rosul sebagai ekspresi kecintaan terhadap Nabi Muhammad Saw Sembilan manuskrip yang disumbangkan terdiri dari enam mushaf Al Qur an dan tiga manuskrip kitab Terdapat dua mushaf kuno yang sangat indah penuh taburan ornamen dan penanda ayat dengan tinta emas Dalam sambutannya Erwin berharap agar gerakan penyelamatan manuskrip ini akan diikuti oleh masyarakat luas mengingat banyaknya manuskrip di masyarakat yang kini sudah hancur dan sebagian dijual ke luar negeri terutama ke negeri tetangga Manuskrip adalah peninggalan leluhur bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya lanjut Erwin Melalui momentum ini dia juga mengharapkan agar pemerintah lebih meningkatkan perhatiannya terhadap keamanan dan kelestarian barang barang langka tersebut Pihak Kementerian Agama diwakili oleh Saifuddin selaku Kepala Seksi Koleksi dan Pameran Bayt Al Qur an Museum Istiqlal Jakarta Dalam sambutan acara serah terima ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Erwin atas kepeduliaannya yang tinggi terhadap kelestarian manuskrip Nusantara Selanjutnya manuskrip manuskrip ini akan dikonservasi dan digitalisasi terlebih dahulu sebelum dipamerkan di Bayt Al Qur an Museum Istiqlal Acara yang diselenggarakan di kediaman Erwin ini dihadiri dan disaksikan langsung oleh para kyai dari Surabaya dan Sidoarjo di antaranya KH Soleh Qosim Katib Syuriah PCNU Sidoarjo Ketua Rijalul Anshor PWNU Jatim Ketua Jamiyatul Qurra wal Huffadh Sidoarjo Ketua LTMNU Sidoarjo dan sejumlah pengasuh pondok pesantren S

EDUKASI MUSHAF BRAILLE DAN NYERAT AL-QUR'AN

Rabu 27 November 2019 pukul 11 30 12 30 WIB BQMI memberikan edukasi kepada kelas XII IPA 1 dan 2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Babakan dengan materi tentang Mushaf Standar Braille mushaf untuk para tunanetra Karakter huruf Braille yang hanya berbentuk titik titik timbul dengan maksimal jumlah 6 buah titik menjadi salah satu koleksi yang sangat menarik bagi pengunjung Bagus sekali ternyata ada mushaf untuk para tunanetra yang sangat jauh berbeda dengan mushaf kita dan cara bacanya juga rumit ya kalau kita yang awas yang baca demikian komentar salah satu peserta edukasi Pada hari yang sama pukul 14 00 WIB tim pameran BQMI mengedukasi adik adik dari Madrasah Diniyyah Awwaliyyah Amaliyatul Muta alimin Babakan dengan belajar menulis Al Qur an melalui kegiatan follow the line surah al Insyirah sebagai pemula dan nonton bareng film Lebah dalam Perspektif Al Qur an dan Sains Usai kegiatan edukasi pukul 15 30 WIB tim BQMI menerima kunjungan rombongan Wakil Menteri Agama RI Dr H Zainut Tauhid Sa adi yang kebetulan usai mengadakan acara di Madrasah Al Hikamus Salafiyyah pimpinan K H Zamzami Turut mengiringi rombongan Ketua PSPB Kepala MAN 2 Babakan dan beberapa pejabat dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon Hik

img wa