Ide awal pendirian Bayt Al-Qur'an muncul dari Dr. H. Tarmizi Taher pada tahun 1994 ketika ia menjabat sebagai Menteri Agama RI. Pada suatu ketika ia mendampingi Presiden H.M. Soeharto menerima hadiah sebuah Al-Qur'an besar dari Pondok Pesantren Al-Asy'ariyah, Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah. Satu tahun kemudian, tepatnya pada 1995, pada peringatan 50 tahun kemerdekaan RI, Presiden meresmikan Mushaf Istiqlal yang telah selesai dikerjakan sejak tahun 1991. Mushaf Istiqlal merupakan sebuah mushaf ukuran besar yang ditulis dengan khat yang indah, dilengkapi dengan hiasan (iluminasi) dari ragam hias 27 provinsi di Indonesia. Pada waktu itulah tercetus ide untuk mendirikan Bayt Al-Qur'an (berarti “Rumah Al-Qur'an”) sebagai tempat untuk menghimpun, menyimpan, memelihara, dan memamerkan mushaf Al-Qur'an dari berbagai macam bentuk dan jenis, yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Ide ini kemudian langsung mendapat dukungan Ibu Tien Soeharto yang langsung mewakafkan tanah seluas satu hektar di kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, tepatnya di sebelah kanan pintu masuk utama TMII.
Setelah melalui tahapan perencanaan, gagasan untuk memperluas fungsi Bayt Al-Qur'an muncul terutama selepas penyelenggaraan Festival Istiqlal kedua pada tahun 1995. Pada penyelenggaraan festival tersebut telah banyak dihimpun benda-benda koleksi budaya Islam Nusantara yang pada saat itu belum terpikirkan akan ditempatkan di mana. Ide yang pada awalnya hanya untuk menghimpun naskah-naskah Al-Qur'an, kemudian diperluas untuk menghimpun, memamerkan, dan mengkaji sejarah serta budaya Islam Nusantara. Sejak saat itulah, timbul rencana untuk menggabungkan ide pendirian Bayt Al-Qur'an dengan pendirian Museum Istiqlal.
Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal dimaksudkan untuk menjadi dua lembaga yang memiliki kesatuan utuh, dengan perannya masing-masing. Keduanya menyatu dalam upaya meningkatkan kecintaan, pemahaman, dan pengamalan Al-Qur'an. Melihat kedudukan dan fungsinya, Museum Istiqlal tidak dapat dipisahkan dari Bayt Al-Qur'an. Bayt Al-Qur'an menggambarkan fungsi Al-Qur'an sebagai petunjuk manusia, dan Museum Istiqlal merupakan perwujudan pelaksanaan petunjuk Allah dalam kehidupan dan budaya umat Islam Nusantara. Lebih dari sekadar tempat untuk menyimpan dan memamerkan Al-Qur'an dari berbagai tempat di Indonesia, Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal juga merupakan wadah kajian dan pengembangan ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur'an dan budaya Islam.
Akhirnya pada tanggal 20 April 1997 Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal diresmikan pembukaannya oleh Presiden RI H.M. Soeharto, sebagai tonggak perkembangan dan kebesaran Islam di Indonesia: menyiarkan kegemilangan dari masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Jakarta Salah satu tugas museum adalah menyampaikan informasi kepada masayarakat melalui koleksi materi maupun pemandu Tugas tersebut sudah diamanatkan oleh pemerintah untuk mewujudkan cita cita pembangunan SDM yang memiliki banyak pengetahuan dan berwawasan luas Kepala Bidang Bayt Al Qur an dan Dokumentasi BQMI Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an Mohammad Farid Wajdi dalam paparannya saat mengisi edukasi di museum Selasa 25 2 2020 menyampaikan bahwa Bayt Al Qur an Museum Istiqlal sebagai salah satu museum menjadi tempat belajar untuk mendukung pendidikan karakter generasi penerus masa depan Pendidikan ini didapatkan dari koleksi materi dan pemandu di museum Program Halaqah Al Qur an dan Kebudayaan Islam merupakan kegiatan edukasi yang diselenggarakan oleh BQMI sebagai perwujudan fungsi pendidikan Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa bentuk seperti pemutaran film islami workshop story telling seminar diskusi dan sebagainya Contoh kegiatan edukasi yang biasanya dilaksanakan di museum adalah membuat karya kerajinan tangan meniru koleksi yang ada di museum Pelaksanaannya dengan menggunakan bahan dan proses yang sama dengan aslinya ujarnya Kegiatan edukasi dengan melibatkan langsung pengunjung dalam prosesnya akan memberikan pengalaman yang nyata untuk dibawa pulang sehingga pengunjung tidak hanya melihat benda benda peninggalan masyarakat zaman dahulu Mereka yang berkunjung di museum bisa melihat merasakan dan mendapatkan pengalaman yang pernah dilakukan masyarakat zaman dahulu Dengan mengetahui budaya masa lalu diharapkan generasi berikutnya mengetahui karakter nenek moyangnya yang luar biasa sehingga mereka juga bisa membuat karya yang lebih luar biasa di masa depan untuk memajukan budaya kita Indonesia tegasnya Athok
Dalam organisasi Visi dan Misi adalah hal penting Dalam konteks museum menurut PP Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum keberadaan Visi dan Misi menjadi salah satu syarat dalam pendirian museum Visi dan Misi turut menentukan identitas museum dan proyeksi pengembangan museum Sosialisasi Visi dan Misi Museum menjadi krusial dalam proses pencapaian tujuan keberadaan museum Mulai dari direktur kepala museum kurator hingga petugas lapangan seperti sekuriti dan petugas kebersihan sepatutnya memahami atau setidaknya mengetahui Visi dan Misi Museum tempatnya bekerja Sosialisasi Visi dan Misi Museum perlu dilakukan berulang secara berkala untuk memastikan seluruh personel museum bekerja searah dan selaras dengan tujuan museum BQMI senantiasa berupaya mensosialisasikan Visi dan Misinya kepada khalayak baik di lingkup internal maupun eksternal Media yang digunakan di antaranya website media sosial dan kegiatan kegiatan BQMI termasuk kegiatan di internal pengelola BQMI
Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI hadir di Sukabumi untuk memberikan edukasi keal Qur anan kepada masayarakat Pameran dilaksanakan di ruang serba guna Masjid Daarul Matiin Cibadak Sukabumi 14 15 Maret 2022 Dalam pameran ini koleksi yang dibawa adalah Mushaf Al Qur an dari berbagai masa baik masa lalu maupun sekarang Liza Mahzumah Koordinator Bidang Bayt Al Qur an dan Dokumentasi mengatakan pameran ini memang menjadi tugas bidangnya melakukan edukasi melalui pameran sebagai museum Pada pameran ini BQMI mengangkat tema Sejarah Penyalinan Mushaf Al Qur an dari Masa ke Masa Kita menampilkan beberapa koleksi yang kita harapkan bisa menambah wawasan Diantaranya repro halaman Mushaf Al Qur an Masyhad Hussaini Mushaf Kuno tulis tangan Mushaf Stambul Mushaf Standar Indonesia MSI Mushaf Maghribi Mushaf Sundawi Mushaf Istiqlal dan beberapa mushaf kontemporer lainnya katanya Pameran dilaksanakan bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Kharisma Cicurug Sukabumi dan Ikatan Guru Raudlatul Athfal IGRA Sukabumi dan Dewan Kemakmuran Masjid DKM Daarul Matiin Cibadak Sukabumi Pembukaan pameran dihadiri Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Kementerian Agama RI Muchlis M Hanafi selaku pengelola BQMI Ketua STAI Kharisma Ade Nurpriatna DKM Masjid Daarul Matiin KH Muhammad AR Civitas akademik STAI Kharisma pengurus IGRA Sukabumi dewan guru PGRI Sukabumi dan masyarakat sekitar Cibadak Ketua STAI Kharisma Ade Nurpriatna setelah melihat pameran dan program edukasi yang dilaksanakan sangat terkesan dengan kegiatan tersebut Meskipun sederhana dan hanya sedikit yang dipamerkan tapi menurutnya banyak yang bisa didapatkan oleh pengunjung Luar biasa Ini sangguh luar biasa Meskipun sedikit namun ini mengingatkan kita bahwa wawasan kita tentang Al Qur an masih sangat sedikit Kita siap bekerja sama lagi untuk kegiatan seperti ini tuturnya PD IGRA Kabupaten Sukabumi mengungkapkan pengalamannya setelah melihat Pameran Sejarah Penyalinan Al Qur an dan Workshop Kaligrafi yang dilaksanakan sangat bermanfaat Ia pun juga berharap ke depan akan terlaksana kegiatan dengan kerja sama seperti yang sudah dilaksanakan MasyaAllah Kegiatan di 2 hari ini kerrrreeen Banyak pencerahan untuk kami pengurus IGRA Kab Sukabumi dan juga pengalaman yang luar biasa untuk anak anak RA di Kab Sukabumi InsyaAllah kami yakin kedepannya masih banyak program yang bisa melibatkan kepala guru dan siswa RA Wooww Kerrreeen komentar Ketua PD IGRA Kab Sukabumi Nia Nurhasanah dan Ina Nurpatmawati Penanggung Jawab mobilisasi peserta Pameran dari IGRA melalui pesan singkat Dalam 2 hari pameran pengunjung mencapai lebih dari 1 500 orang dari semua kalangan yaitu siswa RA SD SMP SMA Mahasiswa guru dosen dan masyarakat umum Berbagai kegiatan edukasi dilaksanakan yaitu pemutaran film tafsir ilmi produk LPMQ film sejarah penyalinan mushaf Al Qur an dari masa awal hingga di Nusantara Workshop kaligrafi menulis indah dengan kaligrafi kuis keal Qur anan serta pemanduan rutin kepada pengunjung yang hadir untuk melihat koleksi Ath