Berita   Icon arrow right   300 SANTRI AL-IMAN MUNTILAN KUNJUNGI BAYT AL-QUR'AN, TMII
300 SANTRI AL-IMAN MUNTILAN KUNJUNGI BAYT AL-QUR'AN, TMII

300 SANTRI AL-IMAN MUNTILAN KUNJUNGI BAYT AL-QUR'AN, TMII

Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal (BQMI) hari ini menerima kunjungan keluarga besar Pondok Pesantren Islam Al-Iman Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Setibanya di Bayt Al-Qur'an rombongan yang berjumlah 270 orang santri beserta 30 guru pendamping disambut langsung oleh Koordinator BQMI, Hj. Liza Mahzumah, S.Ag. dan tim pemandu.

"Ini adalah rombongan pengunjung BQMI terbanyak semenjak BQMI mulai dibuka untuk masyarakat umum pada bulan November tahun 2021, setelah masa pandemi," kata Liza.

Menurut ketua rombongan, Dr. KH. Muhammad Zuhaery, MA. kunjungan ke BQMI ini adalah bagian dari kurikulum tahunan pesantren dalam rangka memberikan edukasi kepada para santri, dengan memperlihatkan kepada mereka secara langsung, khazanah kebudayaan Islam peninggalan para ulama Islam di Indonesia.

"Ini adalah kegiatan rihlah ilmiah (study tour). Kegiatan tahunan yang diselenggarakan pesantren untuk memberikan wawasan baru kepada para santri, dengan mengajak mereka, melihat, menelaah, dan mengkaji secara langsung bukti-bukti bersejarah peninggalan ulama Islam di Indonesia," ungkap pimpinan pesantren yang pernah mondok di pesantren Gontor, Darussalam kepada Humas LPMQ pada hari Senin, (10/01) 2022.

"Selain pelajaran di kelas, santri juga kita perkenalkan dengan dinamika Islam di masyarakat. Di antaranya bagaimana para ulama kita dahulu berkontribusi kepada agama Islam di Indonesia, dengan warisan-warisan peninggalan sebagaimana dikoleksi dalam museum ini," tambahnya menjelaskan.

Beberapa orang santri yang berhasil kami wawancarai mengaku senang diajak berkunjung di BQMI. Di sini mereka mendapatkan ilmu baru yang selama ini belum didapatkan di pesantren. Selain itu, beberapa orang dari mereka merasa mendapatkan inspirasi setelah melihat-lihat koleksi kaligrafi di Museum Istiqlal.

"Saya sangat kagum dengan koleksi kaligrafi di Museum Istiqlal. Karya para juara MTQ Nasional. Bagus bagus. Di pondok juga banyak teman-teman menekuni kaligrafi. Suatu saat karya mereka harus bisa dipajang di sini. Syaratnya, ya mereka harus lebih serius lagi belajar dan berkarya, lalu ikut MTQ. Kalau menang kan bisa dipajang di sini," ujar Yusuf, santri kelas 3 Tsanawiyah.

Berbeda lagi dengan Zaki, kesan yang didapatkan adalah perasaan kagum, betapa para ulama dahulu begitu serius memperhatikan Al-Qur'an.

"Tadi saya melihat Al-Qur'an yang paling besar dan yang paling kecil. Semuanya hasil tulis tangan. Itu berarti ulama kita dulu sangat perhatian kepada kitab suci Al-Qur'an. Saking cintanya, mereka sampai menulis dengan tangan, Al-Qur'an yang besar dan yang kecil," jelasnya serius.

Rombongan berangkat dari Magelang pada hari Jumat, (08/01). Kunjungan di BQMI adalah kegiatan menjelang akhir, sebelum mereka menikmati keindahan pantai Ancol, setelah itu kembali ke Jawa Tengah. [bp]

40 KALIGRAFER NASIONAL MENGIKUTI WORKSHOP MENULIS AL-QUR'AN DIGITAL

Jakarta 15 05 2018 Workshop dan pelatihan menulis kaligrafi Al Quran digital 30 juz yang diselenggarakan oleh Bayt Al Quran museum Istiqlal Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an diikuti oleh 40 master kaligrafer dari berbagai daerah Peserta peserta ini merupakan hasil seleksi dari sekitar 75 kaligrafer yang mendaftar Menurut Saifuddin sebagai penanggungjawab kegiatan perlu ada seleksi peserta karena untuk menulis Al Qur an 30 juz diperlukan kaligrafi yang bagus dan sesuai dengan kaidah Dalam sambutannya Muhlis M Hanafi selaku kepala LPMQ mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan hasil terobosan TIM IT LPMQ yang diketuai oleh Zarkasyi telah berhasil mengembangkan cara menghasilkan master tulisan Al Qur an 30 juz dengan cara yang simpel dan cepat Sehingga akan membantu para master kaligrafer untuk menghasilkan karya tulisan 30 juz Berawal dari kunjungan TIM IT Mujamma Malik Fahd Madinah tahun lalu yang memperkenalkan perkembangan IT dalam dunia penerbitan Al Qur an di Mujamma Pertemuan ini kemudian menginspirasi TIM IT LPMQ dalam mengembangkan pelayanan Al Quran berbasis IT Para guru kaligrafi yang hadir kebanyakan merupakan perwakilan dari lembaga lembaga kaligrafi di Indonesia seperti LEMKA Ciputat dan Sukabumi PSKQ Kudus SYAKAL Jombang dan beberapa guru kaligrafi dari Sumatera dan Kalimantan Lanjut Muhlis melalui kegiatan ini diharapkan masing masing kaligrafer bisa menghasilkan tulisan 30 juz serta mengembangkan di tempat masing masing Untuk itu TIM IT memberikan pendampingan secara online kepada semua peserta yang hadir hingga masing masing dapat menuntaskan karyanya Di akhir sambutan Muhlis memberikan motivasi agar berkarya sebaik baiknya dan insyaallah tahun depan akan diperlombakan penulisan Al Qur an 30 juz di LPMQ Syaifuddin

MUSHAF AL-BABKANI SEMARAKKAN PAMERAN AL-QUR’AN

Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI menggelar pameran tunggal di aula Madrasah Aliyah Negeri MAN 2 Cirebon lingkungan Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon untuk mengenalkan tulisan Al Qur an pada zaman dahulu hingga sekarang Koleksi yang ditampilkan pada pameran ini adalah mushaf Al Qur an dengan berbagai ragam bentuk dan tulisan Pameran yang dilaksanakan pada 23 29 November 2019 oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI ini menyajikan materi bagaimana tulisan mushaf Al Qur an pada zaman Nabi Muhammad SAW hingga perkembangannya sekarang Kepala LPMQ Muchlis Muhammad Hanafi dalam sambutannya saat pembukaan mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bagian dari tugas dan fungsi LPMQ untuk mengedukasi masyarakat tentang Al Qur an melalui pameran Salah satu tugas kita yaitu menyelenggarakan edukasi kepada masyarakat Jadi pameran ini sebagai medianya nanti dalam pameran akan ada edukasi yang dipandu oleh petugas kita Pengunjung bisa bertanya kepada mereka jelasnya Selain menampilkan koleksi yang dibawa dari museum pameran ini juga menampilkan Mushaf Al Babkani dan Mushaf Al Muchtari Keduanya memiliki ciri khas tersendiri seperti yang disampaikan oleh K H Affandi Muchtar selaku Ketua Persatuan Seluruh Pesantren Babakan PSPB Mushaf Al Babkani memiliki tiga ciri utama Pertama dari segi iluminasi mengambil dari bunga bunga khas Babakan Kedua setiap halamannya tertulis nama nama pesantren yang ada di Babakan dan ketiga ditulis sendiri oleh santri dan alumni pesantren tuturnya Sedangkan Mushaf Al Muchtari karya Ustad Misbahul Munir memiliki dua ciri utama Pertama setiap halaman berisi 1 juz dan saat ini sudah selesai ditulis 30 juz dengan keistimewaan lain pada surah al Alaq yaitu ditulis di Gua Hira Kedua ornamen dan motifnya memiliki ciri khas tersendiri Sekarang mushaf ini tersimpan di Unisma Malang Yang dipamerkan saat ini hanya tiga halaman jelasnya Ath

FESTIVAL AL-QUR'AN DAN PAMERAN KHAZANAH ISLAM NUSANTARA

Kudus 05 05 2018 Replika Mushaf Al Qur an dari dari masa Khalifah Usman Bin Affan dan ragam mushaf Al Qur an hingga masa sekarang hadir di Kabupaten Kudus Jawa Tengah Macam macam mushaf tersebut bisa dilihat pada gelaran Festival Al Qur an dan Pameran Khazanah Islam Nusantara yang diselenggarakan di Lapangan Qudsiyyah Jl KHR Asnawi Kudus 5 10 Mei 2018 Acara yang diinisiasi oleh Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI tersebut dibuka langsung oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin Kegiatan tersebut menampilkan ragam mushaf Al Qur an dan buku buku yang diterbitkan oleh Lektur dan Sekretariat Kementerian Agama Pengunjung dapat melihat dan membaca pada materi ataupun buku yang ditampilkan serta dapat bertanya langsung kepada petugas stan pameran Dalam sambutannya Menteri Agama menekankan bahwa pameran ini bagian dari mengenalkan Mushaf Standar Indonesia agar masyarakat bisa mengetahui lebih mendalam Pada dasarnya Al Qur an itu sama Harus kita pahami bersama bahwa yang berbeda hanya penulisan beberapa tanda pelengkap tetapi substansi dan cara bacanya tetap sama Hukum tajwidnya sama antara Mushaf Standar Indonesia dengan Mushaf Madinah jelasnya Penyampaian Menteri Agama ini untuk mengurangi persepsi yang beredar di masyarakat bahwa selain Mushaf Madinah adalah salah dan bukan rasm usmani bahkan tidak boleh digunakan Maka pameran perkembangan mushaf Al Qur an dari masa ke masa dan ragam Mushaf Al Qur an di dunia ini bisa menjadi media masyarakat di sekitar Kabupaten Kudus untuk menambah wawasan Al Qur an Athoillah

img wa