Rangkaian kegiatan peringatan Milad BQMI telah
terlaksana dengan lancar, baik yang dilaksanakan secara offline maupun online.
Telah dilaksanakan 4 kali #giveaway di Instagram BQMI TMII, sima’an Al-Qur’an
30 juz dilengkapi dengan do’a khatmul Qur’an, dan pada puncaknya adalah diskusi
dengan stakeholder dan komunitas untuk menjalin kerja sama dengan BQMI.
Diantara rangkaian kegiatan yang sudah
berjalan, pada puncak kegiatan Milad ke 25 BQMI, Rabu, 20 April 2022, ada do’a
dan harapan terucap untuk BQMI di waktu mendatang. Diantara do’a tersebut,
adalah sebagai berikut:
Dalam laporannya, Koordinator Bidang Bayt
Al-Qur’an dan Dokumentasi, Liza Mahzumah, berdo’a dengan berharap berkah
Al-Qur’an dan bulan Ramadlan dapat istiqamah melayani masyarakat. “Hari ini
adalah bertepatan di bulan suci Ramadlan, bulan diturunkannya Al-Qur’an.
Sehingga kami pada peringatan milad ini berharap dapat menjaga semangat
berkhidmat untuk Al-Qur’an, dan dengan berkah Al-Qur’an BQMI dapat istiqamah
melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” ucapnya.
Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
(LPMQ), Muchlis M. Hanafi, dalam sambutannya banyak menyebut cita, asa dan do’a
untuk BQMI dalam waktu dekat hingga do’a untuk selamanya. Ia menyatakan
harapannya BQMI semakin ramah terhadap semua komunitas, dan menjadi pusat
kegiatannya. Selain itu, konsep Taman Mini ke depan menjadi seperti mal buka 24
jam, maka BQMI juga bisa membuat kegiatan di waktu malam atau subuh.
“Mudah-mudahan kita bisa lebih kreatif membuat
kegiatan. Inilah tantangan kita ke depan. Sebagai ungkapan rasa syukur kita
perjalanan 25 tahun ini, kita berharap mudah-mudahan ini menjadi titik tolak
yang baru untuk melangkah secara lebih cepat ke depannya. Mudah-mudahan di 25
tahun ke 2 bisa terjadi perubahan yang kita harapkan cukup signifikan,” ucap
Muchlis M. Hanafi.
M. Kh. Rachman Ridhatullah, Board of Director
SYAAMIL GROUP, yang hadir sebagai narasumber pada FGD juga berharap BQMI bisa
menerapkan ilmu yang sudah disampaikan pada FGD, yakni membangun sinergi dan
mengembangkan sinergitas antara BQMI dengan stakeholder serta komunitas.
“Dibangunnya sinergi dengan berbagai pihak
diharapkan terbentuk suatu jalinan yang baik untuk semua. BQMI saat ini masuk
usia 25, kalau dalam ukuran manusia saat ini adalah masuk usia milenial. Ciri
utama generasi ini adalah semuanya serba digital. Generasi milenial saat ini
sudah mulai masuk di berbagai sektor. Mereka harus dimengerti kebutuhannya.
Maka pengembangan apa pun perlu mempertimbangkan kemudahan untuk diakses dari
internet," kata pria yang akrab disapa Rahman.
Ketua Asosiasi Museum Indonesia Kawasan
(AMIKA) TMII, Rian Timadar, banyak menyampaikan harapan untuk BQMI yang
menurutnya sangat berpeluang untuk semakin berkembang terus menjadi lebih baik.
“Dirgahayu Bayt Al-Qur’an & Museum
Istiqlal, semoga museumnya semakin maju, program publiknya semakin menarik dan
inovatif, serta menjadi museum yang inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat.
Saya sangat menunggu program pameran temporer yang sangat relevan dengan
isu-isu di masayarakat, khususnya umat Islam,” katanya usai mengikuti acara
diskusi. [Atho]
Banyak hal yang sangat menarik dalam penilaian karya peserta Lomba Nasional Iluminasi Mushaf Al Qur an yang diikuti oleh putra putri bangsa Peserta banyak yang berani mengambil langkah kreatif dalam memvisualkan ide mereka Setelah melakukan penilaian terhadap karya peserta Lomba Nasional Iluminasi Mushaf Al Qur an Senin 9 10 2020 yang diselenggarakan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama salah satu dewan juri dari desain visual Resita I Kuntjoro Jakti S Sn M Sn Pengurus Bidang Program di AIDIA Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia menyampaikan tiga unsur utama dalam desain visual agar menarik Yang pasti adalah mengenai kesesuaian konsep dan visualnya adalah orisinalitas yang menyangkut tiga hal yaitu form konten dan konteks Kalau form kita lihat dari elemen elemen yang digunakan pada konsep desain dan visualnya Bagaimana mengenai titik garis warna bentuk dan komposisi yang diterapkan jadi apakah menggunakan simetris atau asimetris dan yang lainnya ujarnya Menurutnya banyak sekali yang mencoba berani karena melakukan riset mengenai kekayaan ragam hias Nusantara Ia sangat menghargai banyaknya peserta yang mencoba mengkombinasikan elemen elemen visual dengan kekayaan ragam hias nusantara Kemudian pertimbangan tentang konteksnya Konteks ini biasanya brief yang sudah disampaikan oleh penyelenggara Nah ini ada dari beberapa peserta yang tidak mengikuti brief secara keseluruhan mungkin pemahaman mengenai brief ini harus diikuti secara saksama sehingga latar belakang dari acara yang diselenggarakan bisa tercapai jelas dosen di Universitas Bina Nusantara ini Selanjutnya adalah mengenai konten yaitu pewarnaan Hampir semua elemen visual atau prinsip desain yang diterapkan dalam desain iluminasi mushaf Al Qur an ini harapannya memang memiliki pemahaman pewarnaan Namun ia juga mewanti wanti bahwa kunci dari hasil terbaik adalah di konsep Banyak sekali yang menarik dituliskan peserta dalam konsep Itu tadi dia kuncinya adalah di konsep Karena konsep yang baik akan menghasilkan karya orisinalitas yang baik tegasnya Resita sapaan akrabnya optimis Indonesia bisa lebih dikenal lagi dalam dunia seni melalui desain iluminasi atau ragam hias Mushaf Al Qur an Harus diakui pelaksanaan kompetisi ini yang baru pertama kali dengan jumlah peserta yang sangat banyak Saya rasa ini merupakan salah satu upaya bagaimana kita bisa memajukan ragam ragam hias nasional kita supaya kita lebih bisa dikenal dan salah satu medianya adalah melalui karya kitab suci Al Qur annya Semoga karya karyanya bisa bermanfaat bagi kita semua pungkasnya Athok
Jakarta Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI memiliki beragam koleksi yang merupakan warisan budaya Islam masyarakat Indonesia zaman dahulu Warisan tersebut bisa ditemukan di gedung Museum Istiqlal dalam bentuk foto miniatur replika maupun sebagian dari bagian utuh yang disimpan di museum seperti bagian dari mihrab dan prasasti kayu Masjid Agung Palembang zaman dahulu mustaka atau mamolo masjid padasan dan lain lain Dalam rangka mengenalkan masjid kuno dan bersejarah di Indonesia BQMI menggelar Halaqah Al Qur an dan Kebudayaan Islam dengan melibatkan pengunjung melalui membuat kerajinan tangan mamolo yakni salah satu bagian masjid yang berada di pucuk masjid kuno pada umumnya Pada kesempatan kali ini saya ingin mengajak adik adik untuk membuat miniatur mamolo khas Cirebon yang dibuat dari tanah liat lalu dibakar Namun kita nanti hanya sampai pada membuat bentuknya saja tutur Ida Fitriyani yang menjadi narasumber Halaqah Al Qur an dan Kebudayaan Islam Selasa 25 2 2020 Kegiatan ini diikuti oleh pengunjung dari Madrasah Ibtidaiyah MI Ulumul Qur an Depok Para siswa sebelumnya sudah berkeliling ruang pamer Museum Istiqlal untuk melihat langsung bentuk mamolo Peserta kemudian mengikuti panduan gambar pada kertas yang disediakan Pada dasarnya kegiatan ini dimaksudkan agar adik adik mengetahui begini lho orang zaman dahulu membuat mamolo Dengan memanfaatkan tanah liat dan daya seni mereka menciptakan karya luar biasa sehingga bisa menjadi inspirasi bagi kita di masa depan jelasnya Athok
Bayt Al Qur an Museum Istqilal BQMI menyelenggarakan Pameran dan Edukasi Al Qur an bekerja sama dengan Persatuan Seluruh Pesantren Cirebon di Aula MAN 2 Babakan Ciwaringing Cirebon Babakan merupakan kota kecil yang dilingkungi pesantren berjumlah sekitar 48 pesantren dengan organisasi pemersatunya PSPB Persatuan Seluruh Pesantren Babakan Ini menjadi salah satu alasan BQMI Goes To Pesantren Mengusung tema Penulisan Mushaf Al Qur an Dulu dan Kini acara yang digelar mulai tanggal 23 hingga 29 November ini dibuka langsung oleh Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an Acara diawali dengan penampilan tim hadrah siswa MAN 2 Babakan Hadir pada seremoni pembukaan antara lain Kepala MAN 2 Babakan H Affandi Muchtar sebagai ketua PSPB serta beberapa sesepuh dan kiyai lokal seperti K H Asymawi yang menutup seremoni pembukaan dengan doa Pada kegiatan ini diusung beberapa koleksi BQMI antara lain replika Mushaf Masyhad Husain dan replika Mushaf Topkapi Istanbul Turki mewakili mushaf abad ke 7 replika salah satu mushaf masa Dinasti Umayyah awal abad ke 8 replika salah satu mushaf masa Dinasti Abbasiyyah abad ke 11 replika lembaran mushaf masa kerajaan Mamluk replika mushaf dari Bone yang ditulis sekitar abad ke 19 manuskrip Cirebon dan manuskrip Aceh Selain itu ditampilkan mushaf abad ke 21 seperti mushaf cetak Istanbul Turki yang berukuran mini Mushaf Istiqlal beserta replikanya Mushaf Standar Braille Mushaf Marmer dan lembaran Mushaf Standar Indonesia versi terbaru tulisan kaligrafer Indonesia H Isep Misbah Selain koleksi BQMI Mushaf al Babkani yang dalam proses penulisan oleh para kaligrafer dari beberapa pesantren Babakan juga turut dipamerkan Mushaf al Muchtar yang pernah hadir di ruang pamer Bayt Al Qur an juga turut menghiasi stan pameran Dengan koleksi ini masyarakat bisa mendapatkan visualisasi mushaf mushaf yang pernah ada di dunia Islam dari masa awal hingga masa kini Karakter tulisan dan iluminasinya terus berkembang dengan ragam media yang dipakai dari kulit binatang kulit kayu kertas eropa hingga batu marmer