Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, Prof. Dr. H. Achmad Gunaryo, M.Soc. Sc, merilis daftar pemenang Lomba Kaligrafi Batik Nasional 2021, Rabu (27/10) secara daring dan luring dari Gedung Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Diketahui sepanjang lomba, terdapat 123 peserta dari 143 pendaftar secara online yang turut mengirimkan karya terbaiknya.
Dalam sambutannya Gunaryo menyampaikan apresiasi kepada Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) yang telah sukses melakukan terobosan baru dalam bidang kesenian melalui lomba kaligrafi batik nasional 2021.
"Merupakan kehormatan sekaligus kebahagiaan bagi kami bahwa perlombaan ini diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari dari berbagai provinsi di Indonesia dan beragam profesi. Selamat kepada LPMQ yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini,” ucap Gunaryo.
"Bila selama ini kaligrafi ditulis di atas media kertas, kanvas, atau kayu, melalui lomba ini Kemenag, melalui LPMQ, menawarkan alternatif baru untuk memperkaya khazanah seni kaligrafi Islam di Indonesia dengan media kain; dengan teknik batik," sambungnya menjelaskan.
Gunaryo berharap kegiatan ini akan berdampak pada meningkatkannya keterampilan para seniman batik dan seniman kaligrafi Islam Indonesia; meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni batik dan seni kaligrafi Islam; dan kesenian kaligrafi Islam di Indonesia semakin indah, berkarakter dan mencerminkan budaya Indonesia.
Sementara itu, selaku ketua penyelenggara kegiatan, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA mengatakan perlombaan ini adalah bagian dari penguatan moderasi beragama, di mana di dalamnya ada upaya menghidupkan dua kesenian besar yang bersumber dari agama dengan kesenian dari Nusantara. Keduanya bisa harmonis dan melahirkan kesenian baru yang indah.
"Lomba ini adalah bagian dari penguatan moderasi beragama. Karena di dalamnya terlihat antara agama dan budaya bisa harmonis. Visi moderasi beragama salah satunya adalah mempertemukan agama dengan budaya, di mana keduanya tidak boleh dibenturkan," jelas kepala LPMQ yang juga seorang pakar tafsir Al-Qur'an Indonesia itu secara daring.
Muchlis mengingatkan, sebagaimana masukan yang disampaikan oleh tim dewan juri, untuk mendaftarkan hak cipta lomba kaligrafi batik ini sesegera mungkin, agar tidak diakui oleh pihak lain, mengingat ini adalah perlombaan pertama di tingkat nasional, bahkan internasional. Selain itu, dia berharap, ke depan seniman kaligrafi dan seniman batik bisa berkolaborasi untuk meningkatkan keterampilan, karena dalam kedua kesenian tersebut memiliki kaidahnya masing-masing.
Berikut nama-nama pemenang lomba yang dibacakan langsung oleh Dr. Komarudin Kudiya mewakili tim dewan juri secara daring melalui aplikasi zoom meeting:
1. Syaiful Adnan (juara 1/hadiah Rp.15.000.000);
2. Arif Kurniawan (juara 2/hadiah Rp.10.000.000);
3. Yunus Abidin (juara 3/hadiah Rp. 8.000.000);
4. Rian Yogo Wibowo (harapan 1/ hadiah 5.000.000);
5. Nur Kholis (harapan 2/hadiah Rp. 4.000.000);
6. Yudi Dwi Arifianto (harapan 3/hadiah RP. 3.000.000).
Juara favorit dengan hadiah masing-masing sebesar Rp 2.000.000.
1. Harun Al-Rasyidi;
2. Taruna;
3. Qarel Muhammad Hawari, S.Tr.T;
4. Yuni Al-Fath, S.Pd.I
5. Ana Yuliana Tri Handayani;
6. Ariwibowo Poniman;
7. Wahyudi;
8. Tody Junaidi;
9. Deki Sandi Herdianto.
10. Juhartutik, M. Pd. [bp]
Dalam rangka penyelamatan manuskrip manuskrip Nusantara Erwin Dian Rosyidi seorang kolektor dan pencinta manuskrip Nusantara menyerahkan sembilan manuskrip yang umurnya ratusan tahun Penyerahan ini mengambil momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus dimaksudkan sebagai Kado Kanjeng Rosul sebagai ekspresi kecintaan terhadap Nabi Muhammad Saw Sembilan manuskrip yang disumbangkan terdiri dari enam mushaf Al Qur an dan tiga manuskrip kitab Terdapat dua mushaf kuno yang sangat indah penuh taburan ornamen dan penanda ayat dengan tinta emas Dalam sambutannya Erwin berharap agar gerakan penyelamatan manuskrip ini akan diikuti oleh masyarakat luas mengingat banyaknya manuskrip di masyarakat yang kini sudah hancur dan sebagian dijual ke luar negeri terutama ke negeri tetangga Manuskrip adalah peninggalan leluhur bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya lanjut Erwin Melalui momentum ini dia juga mengharapkan agar pemerintah lebih meningkatkan perhatiannya terhadap keamanan dan kelestarian barang barang langka tersebut Pihak Kementerian Agama diwakili oleh Saifuddin selaku Kepala Seksi Koleksi dan Pameran Bayt Al Qur an Museum Istiqlal Jakarta Dalam sambutan acara serah terima ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Erwin atas kepeduliaannya yang tinggi terhadap kelestarian manuskrip Nusantara Selanjutnya manuskrip manuskrip ini akan dikonservasi dan digitalisasi terlebih dahulu sebelum dipamerkan di Bayt Al Qur an Museum Istiqlal Acara yang diselenggarakan di kediaman Erwin ini dihadiri dan disaksikan langsung oleh para kyai dari Surabaya dan Sidoarjo di antaranya KH Soleh Qosim Katib Syuriah PCNU Sidoarjo Ketua Rijalul Anshor PWNU Jatim Ketua Jamiyatul Qurra wal Huffadh Sidoarjo Ketua LTMNU Sidoarjo dan sejumlah pengasuh pondok pesantren S
Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ pada tahun ini menyelenggarakan sebuah kegiatan bertajuk Lomba Kaligrafi Batik Nasional Tanggal 02 Oktober 2021 bertepatan denga Hari Batik Nasional LPMQ mengumpulkan 115 peserta lomba yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia Lomba ini sendiri dimulai sejak tanggal 04 Mei dan berakhir 30 September 2021 Antusiasme masyarakat pada lomba kali ini ditunjukan dengan banyaknya peserta dari berbagai kalangan yang ikut mulai dari kaligrafer pelajar mahasiswa seniman dan pengusaha batik turut serta pada perlombaan kali ini Lomba Kaligrafi Batik Nasional 2021 ini memang memberikan alternatif baru kepada para kaligrafer maupun para seniman dan pengrajin batik Panitia sendiri berharap agar terjadi kolaborasi antara kaligrafer dan seniman batik kerena memang hampir rata rata kaligrafer tidak tahu bagaimana caranya membatik begitupun sebaliknya seniman dan pengrajin batik kurang mengerti kaidah kaidah dalam tulisan kaligrafi Nasiqin salah seorang santri LEMKA misalnya yang kesehariannya bergelut dengan kaligrafi mengatakan bahwa lomba kali ini benar benar memaksa para seniman kaligrafi untuk mempelajari bagaimana membatik dan beberapa bulan belakangan dia sangat fokus belajar membatik Untuk itulah ia mengucapkan terima kasih kepada LPMQ karena selalu menyajikan lomba lomba yang menantang kaligrafer untuk selalu berinovasi Diantara peserta lainnya adalah seorang ibu dari Cilegon Ibu Kartonah yang di tengah kesibukannya mengajar sebagai guru SD masih menyempatkan diri membuat karya untuk disertakan pada lomba kali ini Liza Mahzumah selaku Koordinator Bidang Bayt Al Qur an dan Museum Istiqlal BQMI mengatakan bahwa lomba ini mencoba menyajikan teknik alternatif guna memperkaya khazanah kaligrafi Islam Indonesia yang berkembang pesat sejak beberapa dasawarsa terakhir khususnya dalam media kertas dan kanvas Lebih lanjut Liza menjelaskan kalau lomba ini diadakan karena batik merupakan khazanah budaya Indonesia yang sudah lama Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan PBB UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan tak benda pada 2 Oktober 2009 Selamat Hari Batik Nasional 02 Oktober 2021 Hery
Dalam rangka melestarikan tradisi dan budaya lokal di Indonesia Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI meluncurkan Lomba Kaligrafi Batik Nasional secara resmi pada Selasa 4 5 2021 di Gedung Bayt Al Qur an TMII Lomba ini dilaksakanakan selama 5 bulan untuk semua tahapannya Koordinator Bidang Bayt Al Qur an dan Dokumentasi Liza Mahzumah dalam laporannya menjelaskan bahwa lomba ini untuk melestarikan budaya lokal dan diharapkan menjadi pemantik perkembangan seni kaligrafi dan seni batik yang ada di Indonesia Lomba ini mencoba menawarkan teknik alternatif untuk memperkaya khazanah kaligrafi Islam Indonesia sekaligus memperteguh batik Indonesia sebagai identitas budaya tuturnya menjelaskan Menurut kepala LPMQ lomba ini merupakan upaya untuk mempertemukan budaya dan agama agar menjadi harmoni dan menghasilkan suatu karya yang luar biasa Dengan adanya lomba ini ia berharap nanti para seniman bisa berkreasi dengan memanfaatkan budaya lokal dalam hal ini batik dan kolaborasi dengan seniman kaligrafi Kami berharap bahwa dengan mempertemukan antara budaya lokal Nusantara dengan seni Islam ini mudah mudahan budaya lokal ini bisa dikenal lagi di dunia internasional terutama di kalangan negara Islam Mudah mudahan kita bisa memperkenalkan budaya Islam Indonesia ini ke luar negeri atau dunia Islam jelasnya Peluncuran lomba ini dilakukan melalui zoom meeting dan dihadiri para narasumber ahli kaligrafi seni kriya dan seni batik Begabung sebagai peserta dari berbagai kalangan seniman kaligrafi dan batik Melalui lomba ini diharapkan lahir hasil atau karya terbaik dari para seniman Total hadiah untuk juara yaitu sebesar Rp 65 000 000 Peserta atau masyarakat yang berminat bisa mengirimkan karyanya kepada LPMQ sejak diluncurkan secara resmi hingga batas waktu penerimaan karya tanggal 30 September 2021 Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2021 Terkait dengan informasi ketentuan karya pendaftaran pengiriman dan hal teknis lainnya selengkapnya bisa dilihat di pedoman juknis lomba yang sudah disediakan dan dapat diunduh pada menu pengumuman di laman website ini Ibnu Athoillah