Berita   Icon arrow right   SEDIKIT CERITA PERJALANAN 25 TAHUN BQMI
SEDIKIT CERITA PERJALANAN 25 TAHUN BQMI

SEDIKIT CERITA PERJALANAN 25 TAHUN BQMI

Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal (BQMI) telah berusia 25 tahun, tepat pada tanggal 20 April 2022. Banyak hal dialami pasang surutnya seperti sekilas cerita yang disampaikan pada saat sambutan Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) pada acara ulang tahun BQMI yang ke-25 di Gedung Bayt Al-Qur’an, Jakarta, Rabu (20/4/2022).

 

“25 tahun itu kalau usia perkawinan dihitung usia emas. Kalau usia kelembagaan, usia 25 tahun ini adalah perak, kalau 50 tahun baru emas. Setelah 50 tahun mau dikasih apalagi. Kita berharap Bayt Al-Qur'an ini akan ada terus sepanjang masa. Bisa 100 tahun, bisa 200 tahun, kita harapkan sampai (hari) kiamat. Selama Al-Qur’an masih ada di tengah-tengah kita, Bayt Al-Qur’an harus tetap ada,” tutur Muchlis M. Hanafi mengawali cerita.

 

Menurutnya, perjalanan 25 tahun Bayt Al-Qur'an mengalami pasang surut. Awal tahun 1990an ide mendirikan Bayt Al-Qur’an merupakan hasil euforia, semangat keberagamaan yang waktu itu disebut ‘ijo royo-royo’.  Saat itu Festival Istiqlal digelar hingga 2 kali, yakni 1991 dan 1995, kemudian Mushaf Istiqlal ditulis dari tahun 1993-1995 dan sekarang menjadi masterpiece BQMI. Kemudian rumahnya dibuatkan tahun 1997, yaitu Bayt Al-Qur'an.

 

Perjalanan politik di Indonesia tahun 1998-1999 merubah segalanya, termasuk Bayt Al-Qur'an. Pengelolaan Bayt Al-Qur'an mengalami pindah sana pindah sini. Pernah di bawah Ditjen Kelembagaan Agama Islam, pernah di bawah Direktorat Jenderal Bimas Islam. Karena lokasi BQMI jauh dari pusatnya maka seolah ‘ditengok’ pengelola setahun sekali pun belum tentu.

 

“Sampai akhirnya tahun 2007, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) yang semula hanya panitia ad hoc dijadikan satker tersendiri dan berbarengan dengan itu terbitlah Keputusan Menteri Agama untuk menyerahkan pengelolaan Bayt Al-Qur’an ke Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an hingga sekarang,” jelasnya.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dari perspektif kelajnahan, Bayt Al-Qur'an ini adalah salah satu tugas dan fungsinya LPMQ, yaitu mengelola Bayt Al-Qur’an oleh Bidang 3, Bidang Bayt Al-Qur’an dan Dokumentasi. Tapi kalau dari perspektif museum, Bayt Al-Qur'an menjadi lebih besar, karena ada Bidang Pengkajian dan ada Bidang Pentashihan, yang mensuplai data hasil kajian dan riset.

 

“Kita bersyukur peringatan 25 tahun BQMI ini kita peringati di bulan Ramadlan, bulannya Al-Qur’an. Saya berharap kepada teman-teman Bidang 3, yang mengelola Bayt Al-Qur’an, mari kita tingkatkan hubungan kita dengan para stakeholder, saat ini ada IGRA, Sekolah-sekolah, termasuk mitra baru dari komunitas tuli yang hadir. Insyaallah nanti di sini akan menjadi pusat pengembangannya Al-Qur’an bagi seluruh komunitas, baik tuna rungunya, tuna netranya, dan sebagainya,” harap Muchlis. [Atho]

BQMI MENGENALKAN MANUSKRIP AL-QUR’AN PADA PAMERAN DI GEDUNG DPR RI

Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI turut serta dalam pameran yang diselenggarakan oleh Museum DPR RI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di Gedung Nusantara II 19 21 Agustus 2019 Pameran bersama ini diikuti oleh museum yang ada di Jakarta maupun daerah lain dengan tema Museum untuk Kemajuan Informasi dan Peradaban Bangsa Pada pameran ini BQMI menyajikan materi tentang penyalinan Mushaf Al Qur an di Nusantara abad 17 19 dan menampilkan koleksi manuskrip Al Qur an yang dimiliki Di antaranya adalah manuskrip Al Qur an dengan corak khas Aceh Yogyakarta serta manuskrip Al Qur an yang berasal dari Kerinci Jambi dan Wonokromo Surabaya Peta sebaran manuskrip Al Qur an dan kepemilikannya ditampilkan dengan peta Indonesia dilengkapi dengan jumlah manuskrip yang ada Dengan begitu pengunjung dapat dengan mudah memahaminya untuk disandingkan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia Tema manuskrip yang disajikan BQMI menarik pengunjung yang ingin mengetahui lebih banyak tentang peninggalan sejarah berupa manuskrip Al Qur an Banyak pengunjung yang kagum dengan manuskrip Al Qur an sertai iluminasinya bagaimana para ulama duhulu menulis Al Qur an dengan rapi disertai hiasan yang indah Generasi saat ini hanya mengenal mushaf Al Qur an cetak Hal lain yang dikenalkan BQMI kepada pengunjung adalah media atau bahan manuskrip Koleksi yang ditampilkan BQMI adalah 3 manuskrip dari media kertas Eropa dan 1 manuskrip dari dengan kertas dluwang Bahan kertas sudah banyak diketahui masyarakat umum baik yang lokal maupun impor Sedangkan dluwang adalah kertas asli Indonesia sejak zaman dahulu yang dibuat dari kulit kayu dengan proses panjang untuk menjadi bahan siap pakai Athok

MENEBALI MUSHAF ISTIQLAL BERSAMA SISWA PERGURUAN MATHLA’UL ANWAR KEPUH

Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI bekerja sama dengan Perguruan Mathla ul Anwar Kepuh Bantarwaru Cinangka Serang menggelar kegiatan Menebali Mushaf Istiqlal Kegiatan ini merupakan rangkaian dari acara Ihtifal dan Milad ke 104 Perguruan Mathla ul Anwar Kepuh yang diselenggarakan pada tanggal 17 18 Juni 2022 Zaenal Arifin salah satu guru di Madrasah Aliyah Mathla ul Anwar Kepuh selaku pemimpin kegiatan edukasi keal Qur anan yang diselenggarakan BQMI menjelaskan bahwa kegiatan Menebali Mushaf Istiqlal ini merupakan kegiatan baru yang belum pernah ada sebelumnya di MA Mathla ul Anwar Kepuh Pertama kita ingin melanjutkan tradisi para ulama terdahulu untuk menulis Mushaf Al Qur an Kedua kita ingin membuat sebuah peninggalan untuk generasi berikutnya yaitu sebuah mushaf yang ditulis dengan tangan kita sendiri Barangkali nanti anak cucu kita ketika melihat mushaf ini mengenali nama kita oh ini tulisannya Aki Asep dan sebagainya tutur Zaenal disambut tawa para peserta Kegiatan menebali Mushaf Al Qur an ini juga pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Serang sehingga menambah semangat peserta untuk mengikutinya Setidaknya mereka yang turut menebali sekaligus menulis Mushaf Al Qur an ini termasuk yang mengawali tradisi yang baik ini Ini adalah yang pertama kali di Serang Jadi kita termasuk yang pertama Nanti setelah selesai semua halaman akan dijilid dan kemudian disimpan di Mathla ul Anwar Kepuh agar bisa dilihat dan dibaca generasi berikutnya Silahkan seluruh siswa alumni orang tua guru dan masyarakat sekitar yang ingin mengikuti ini kami persilakan Semakin banyak orang semakin baik jelasnya Zaenal berpesan agar dalam menebali dan menulis mushaf ini diperhatikan kelengkapan keseluruhannya baik huruf tanda titik harakat maupun tanda waqafnya sehingga tidak terdapat kekurangan dalam penulisan Semangat terlihat dari raut wajah peserta yang sudah tidak sabar untuk menebali dan menuliskannya Zaenal juga berpesan untuk tidak terburu buru menyelesaikan karena kegiatan ini bukan lomba melainkan membuat sejarah Kegiatan ini bukan lomba jadi tidak harus cepat selesai Yang penting adalah hasil yang bagus dan lengkap sempurna Jika ada yang ingin menebali lebih dari 1 halaman dipersilakan untuk mengambil lagi Semoga kegiatan ini menambah keberkahan dari rangkaian kegiatan kita tahun ini serta menambah keberkahan hidup kita serta keluarga kita tutup Zaenal seraya mempersilakan seluruh peserta memulai penulisan Kegiatan penulisan ini dilaksanakan di sela sela pameran BQMI dan Ihtifal dan Milad ke 104 Mathla ul Anwar selama 2 hari 17 18 Juni 2022 Kegiatan menebali ini diikuti oleh seluruh elemen di lingkungan Perguruan Mathla ul Anwar Kepuh dari siswa guru orang tua alumni serta masyarakat sekitar Ath

BELAJAR DENGAN MELIHAT, MERASAKAN, DAN MEMBUAT KARYA DI MUSEUM

Jakarta Salah satu tugas museum adalah menyampaikan informasi kepada masayarakat melalui koleksi materi maupun pemandu Tugas tersebut sudah diamanatkan oleh pemerintah untuk mewujudkan cita cita pembangunan SDM yang memiliki banyak pengetahuan dan berwawasan luas Kepala Bidang Bayt Al Qur an dan Dokumentasi BQMI Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an Mohammad Farid Wajdi dalam paparannya saat mengisi edukasi di museum Selasa 25 2 2020 menyampaikan bahwa Bayt Al Qur an Museum Istiqlal sebagai salah satu museum menjadi tempat belajar untuk mendukung pendidikan karakter generasi penerus masa depan Pendidikan ini didapatkan dari koleksi materi dan pemandu di museum Program Halaqah Al Qur an dan Kebudayaan Islam merupakan kegiatan edukasi yang diselenggarakan oleh BQMI sebagai perwujudan fungsi pendidikan Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa bentuk seperti pemutaran film islami workshop story telling seminar diskusi dan sebagainya Contoh kegiatan edukasi yang biasanya dilaksanakan di museum adalah membuat karya kerajinan tangan meniru koleksi yang ada di museum Pelaksanaannya dengan menggunakan bahan dan proses yang sama dengan aslinya ujarnya Kegiatan edukasi dengan melibatkan langsung pengunjung dalam prosesnya akan memberikan pengalaman yang nyata untuk dibawa pulang sehingga pengunjung tidak hanya melihat benda benda peninggalan masyarakat zaman dahulu Mereka yang berkunjung di museum bisa melihat merasakan dan mendapatkan pengalaman yang pernah dilakukan masyarakat zaman dahulu Dengan mengetahui budaya masa lalu diharapkan generasi berikutnya mengetahui karakter nenek moyangnya yang luar biasa sehingga mereka juga bisa membuat karya yang lebih luar biasa di masa depan untuk memajukan budaya kita Indonesia tegasnya Athok

img wa