Bidang Bayt Al-Qur’an menyambut kunjungan siswa dan siswi
dari Sekolah Cikal yang bertempat di daerah Lebak Bulus yang diikuti guru pembimbing,
pada kesempatan kali ini Mahasiswa UIN Jakarta diberikan tugas pendampingan
yang pertama kali, pemandu wisata atau biasa kita kenal sebagai tour guide yang
kali ini dipimpin oleh Bapak Saifudin dan Bapak Luthfi sebagai staf Bayt Al-Qur’an
dan Museum Istiqlal.
Pemateri memulai dengan pembahasan yang pertama diawali pengenalan salah satu koleksi Bayt Al-Qur’an yaitu Mushaf
Wonosobo/ Mushaf Al-Asy’ariyah yang merupakan salah satu Al-Qur’an terbesar
yang ada di Bayt Al-Qur’an sebagai main point, dalam paparannya “Penulis dari Mushaf
Wonosobo/ Mushaf Al-Asy’ariyah adalah dua orang santri dari Pondok Pesantren
Al-Asy’ariyah, Kalibeber, Wonosobo pimpinan K.H. Muntaha. Mushaf ini ditulis
selama kurang lebih 14 bulan, dimulai pada tanggal 16 Oktober 1991 s.d. tanggal
7 Desember 1992, Huruf Sin pada Surat An-Nas ditulis oleh Menteri
Penerangan H. Harmoko sebagai tanda selesainya penulisan”.
Setelah selesai mengelilingi
Bayt Al-Qur’an, para siswa dan siswi diarahkan oleh pemandu wisata menuju Museum
Istiqlal. Di museum Istiqlal, para siswa dan siswi diajak mengelilingi museum
yang berisikan koleksi-koleksi peninggalan Kerajaan Islam yang dahulu pernah
berdiri di Nusantara, seperti Masjid Agung yang terdapat di beberapa daerah di
Indonesia, batu nisan milik keluarga kerajaan, dan masih banyak lagi.
Suatu pengalaman yang berkesan bagi kami
Mahasiswa UIN Jakarta menjadi pendamping wisatawan Bayt Al-Qur’an, bisa
mengedukasi adik-adik serta memberikan apa yang kita dapat dalam pembelajaran
Sejarah Peradaban Islam selama di dalam perkuliahan, harapan kami ke depannya
bisa mengimplementasikan hasil kegiatan yang kita dapat selama kami magang di
instansi Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal di Masyarakat maupun dunia
kerja.
Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI Representasi oleh Zarkasi Afif yang aktif sebagai Pentashih Mushaf Al Qur an Memperkenalkan Pentashihan Mushaf Al Qur an Pengenalan Tusi dan Produk kepada Mahasiswa Magang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Jakarta Senin 11 09 2023 Zarkasi Afif Ketua Tim IT LPMQ Memberikan Materi mengenai Pentashihan Mushaf Al Qur an Dimulai dari Sejarah munculnya Pentashih Mushaf Al Qur an kemudian proses Pentashihan dilakukan oleh Penghafal Al Qur an berikut dengan mencantumkan seperti mengkoreksi Pengkajian dan Pengelolan Mushaf Al Qur an Hingga Hasil Produk dari Tashih itu sendiri yaitu Tanda Tashih Masing masing Negara punya Masing masing Standar Bukan Qur annya tapi Tanda Bacanya Rasm Yang biasa disebut dengan Mushaf Tuturnya Selain itu Zarkasi Afif menyampaikan ketertarikannya dengan Dunia IT Ketertarikannya mendorong ia mengembangkan Program Tashih berbasis IT Dan Terciptanya Font Mushaf Standar Indonesia MSI dan Font LMPQ Misbah Menurutnya Dengan menstashih Mushaf menggunakan Teknologi sama dengan ikut mewarnai perkembangan zaman
Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI Representasi oleh Ibnu Athoillah yang aktif sebagai Pemandu BQMI sejak 2017 memperkenalkan koleksi museum kepada Mahasiswa Magang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Jakarta Selasa 19 09 2023 Pemateri memulai dengan pembahasan Dasar Permusemuan PP No 66 tahun 2015 Museum adalah lembaga yang berfungsi untuk melindungi mengembangkan memanfaatkan koleksi dan mengomunikasikan ke masyarakat Apa sih perbedaan Museum umum dan Khusus Museum umum adalah Museum Nasional yang koleksinya terdiri atas benda benda prasejarah arkeologi relik sejarah etnografi geografi seni rupa numismatik heraldik dan keramik Museum khusus adalah Museum yang hanya menyajikan koleksi berupa satu jenis objek ilmu pengetahuan atau kesenian Seperti BQMI Bayt Al Qur an dan Museum Istiqlal dimana Koleksi khususnya seperti Mushaf Al Qur an dan Terjemahan Al Qur an Kemudian Ibnu Athoillah menyampaikan Standarisasi Tugas Museum antaranya adalah Meberikan Pengetahuan Pendidikan dan Kesenangan Mengangkat suasana lebih menyenangkan bertujuan agar menarik daya minat masyarakat terhadap Museum Tuturnya
Pada tanggal 25 September 2023 Museum Al Bayt Qur an di Taman Mini Indonesia Indah TMII kedatangan rombongan mahasiswa magang dari tiga universitas Islam di Indonesia yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Mahmud Yunus Batu Sangkar dan IAIN Pontianak Para mahasiswa tersebut tengah mengikuti program magang sebagai bagian dari kurikulum studi keagamaan di universitas masing masing Magang di Museum Al Bayt Qur an menjadi kesempatan yang sangat berharga bagi para mahasiswa untuk mendalami pengetahuan mereka tentang warisan keislaman Nusantara khususnya kajian mengenai mushaf Al Qur an kuno yang tersebar di wilayah wilayah Indonesia Materi yang disampaikan di hari itu berfokus pada pendekatan filologi sebuah metode ilmiah yang mempelajari teks kuno dengan mendalam termasuk pengkajian naskah tulisan dan bahasa Pengisi materi tersebut adalah Bapak Saifuddin MA Hum seorang pakar dalam bidang kajian mushaf Al Qur an kuno Nusantara Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas beliau berhasil memberikan wawasan mendalam kepada para mahasiswa mengenai aspek aspek kajian filologi terkait Al Qur an kuno Nusantara Saifuddin MA Hum juga memberikan penekanan penting mengenai perlunya memahami konteks sejarah dan budaya di balik naskah naskah kuno tersebut Para mahasiswa magang juga berkesempatan untuk melakukan studi lapangan di Museum Al Bayt Qur an Mereka dapat melihat secara langsung koleksi koleksi berharga berupa naskah naskah Al Qur an kuno yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara Koleksi ini merupakan harta intelektual yang berharga dan menjadi bukti sejarah keislaman di Indonesia Selain dari aspek akademik pengalaman magang di Museum Al Bayt Qur an juga memberikan kesempatan berharga bagi para mahasiswa untuk mengasah keterampilan praktis dalam konservasi dan dokumentasi naskah kuno Hal ini merupakan wujud nyata dari pendekatan holistik dalam pendidikan agama di UIN UIN dan IAIN di Indonesia Kesempatan ini diharapkan dapat membuka cakrawala intelektual para mahasiswa serta menginspirasi mereka untuk terus menggali dan memperdalam pengetahuan tentang warisan keislaman Nusantara Dengan semangat mempelajari dan menghormati warisan intelektual nenek moyang para mahasiswa magang dari UIN UIN dan IAIN tersebut diharapkan akan menjadi agen perubahan positif dalam memelihara dan mengembangkan kekayaan keislaman Nusantara untuk generasi generasi mendatang