Mahasiswa magang yang berasal dari UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan Evaluasi Pengelolaan Museum.
Kegiatan yang dilangsungkan selama dua hari ini dilaksanakan di hotel Harper
MT.Haryono Cawang, Jakarta (21-22/09/2023).
Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Abdul Aziz
Sidqi juga tampak menghadiri sekaligus membuka acara tersebut. “Evaluasi bagi
pengelola museum terutama BQMI sangat penting guna peningkatan layanan kepada
pengunjung”, tuturnya. Evaluasi ini juga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
kesiapan Bayt Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI) untuk mengikuti standardisasi
museum tahun depan (2024). Kepala LPMQ mendorong seluruh staff untuk mempercepat
proses persyaratan standardisasi museum. “Kalau bisa segala macam persyaratannya
selesai akhir 2023”, tambah Abdul Aziz.
Selain rapat evaluasi, kegiatan ini juga dihadiri oleh Made
Ayu Wirayati selaku Kepala Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan
Perpusnas yang memberikan materi tentang upaya preservasi terhadap naskah kuno
Nusantara. Mengingat BQMI juga menyimpan banyak mushaf kuno, maka upaya
preservasi ini harus dipahami dan dilakukan oleh staff BQMI. “Kami (Perpusnas)
siap membantu BQMI dalam upaya preservasi terhadap mushaf kuno yang dimiliki
BQMI”, tutur Made Ayu.
Hari terakhir diisi dengan evaluasi menyuluruh kinerja staff
BQMI selama tahun-tahun sebelumnya. Ketua tim Bayt Qur’an dan Dokumentasi, Liza
Mahzumah menyadari pentingnya kegiatan ini untuk dilakukan secara rutin. “Nanti
bisa kita agendakan (evaluasi) sebulan sekali, sambil ngopi-ngopi juga bisa
untuk mempererat hubungan antar staff”, tuturnya.
Mahasiswa UIN Jakarta juga dilibatkan dalam proses persiapan
standardisasi museum dan menyampaikan saran serta masukan kepada BQMI agar
lebih baik kedepannya. “Terimakasih kami sampaikan karena telah dilibatkan di
kegiatan penting ini, harapan kami BQMI dapat menjadi lebih baik lagi dalam segi
pelayanan”, tutur Alfath Aldo, Ketua Mahasiswa magang UIN Jakarta.
Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI Representasi oleh Ibnu Athoillah yang aktif sebagai Pemandu BQMI sejak 2017 memperkenalkan koleksi museum kepada Mahasiswa Magang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Jakarta Selasa 19 09 2023 Pemateri memulai dengan pembahasan Dasar Permusemuan PP No 66 tahun 2015 Museum adalah lembaga yang berfungsi untuk melindungi mengembangkan memanfaatkan koleksi dan mengomunikasikan ke masyarakat Apa sih perbedaan Museum umum dan Khusus Museum umum adalah Museum Nasional yang koleksinya terdiri atas benda benda prasejarah arkeologi relik sejarah etnografi geografi seni rupa numismatik heraldik dan keramik Museum khusus adalah Museum yang hanya menyajikan koleksi berupa satu jenis objek ilmu pengetahuan atau kesenian Seperti BQMI Bayt Al Qur an dan Museum Istiqlal dimana Koleksi khususnya seperti Mushaf Al Qur an dan Terjemahan Al Qur an Kemudian Ibnu Athoillah menyampaikan Standarisasi Tugas Museum antaranya adalah Meberikan Pengetahuan Pendidikan dan Kesenangan Mengangkat suasana lebih menyenangkan bertujuan agar menarik daya minat masyarakat terhadap Museum Tuturnya
Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI mengadakan pengenalan atau ta rif awal seputar museum kurator dan kuratorial kepada mahasiswa magang UIN Jakarta Materi tersebut disampaikan oleh Adimas dengan menampilkan sebuah power point yang berisi definisi serta tugas dan fungsi yang dimiliki oleh museum kurator dan kuratorial Selasa 12 09 2023 Adimas Bayumurti Tim Pengembangan Koleksi Museum menyampaikan pengetahuan seputar museum kurator dan kuratorial Menurutnya pengetahuan tersebut sangatlah penting untuk disampaikan kepada mahasiswa magang UIN Jakarta di sesi awal magang Hal itu dikarenakan pengetahuan seputar museum kurator dan kuratorial adalah pengetahuan yang sangat mendasar yang setidaknya harus dikuasai oleh seorang yang aktif bekerja atau berkegiatan di museum Museum adalah institusi permanen yang melayani kebutuhan publik dengan sifat terbuka dan nirlaba Museum boleh untung tetapi dalam tujuannya museum tidak boleh mencari keuntungan tutur Adimas dalam presentasinya Selain itu Adimas juga menyampaikan tentang tugas dan fungsi seorang kuartor Pada awalnya seorang kurator memilik tugas pokok yang sangat kompleks meliputi identifikasi registrasi inventarisasi riset publikasi edukasi konservasi hingga replikasi Namun sekarang tugas pokok dari seorang kurator meliputi identifikasi registrasi dan inventarisasi saja Setelah selesai mengikuti penyampaian materi dari Adimas mahasiswa magang UIN Jakarta kemudian mendapatkan tugas untuk membuat review tentang Bayt Al Qur an dan Museum Istiqlal Review tersebut meliputi hal hal yang dilakukan saat menelusuri Bayt Al Qur an dan Museum Istiqlal mulai dari pemaparan terkait koleksi layanan hingga rekomendasi dan saran
Bidang Bayt Al Qur an menyambut kunjungan siswa dan siswi dari Sekolah Cikal yang bertempat di daerah Lebak Bulus yang diikuti guru pembimbing pada kesempatan kali ini Mahasiswa UIN Jakarta diberikan tugas pendampingan yang pertama kali pemandu wisata atau biasa kita kenal sebagai tour guide yang kali ini dipimpin oleh Bapak Saifudin dan Bapak Luthfi sebagai staf Bayt Al Qur an dan Museum Istiqlal Pemateri memulai dengan pembahasan yang pertama diawali pengenalan salah satu koleksi Bayt Al Qur an yaitu Mushaf Wonosobo Mushaf Al Asy ariyah yang merupakan salah satu Al Qur an terbesar yang ada di Bayt Al Qur an sebagai main point dalam paparannya Penulis dari Mushaf Wonosobo Mushaf Al Asy ariyah adalah dua orang santri dari Pondok Pesantren Al Asy ariyah Kalibeber Wonosobo pimpinan K H Muntaha Mushaf ini ditulis selama kurang lebih 14 bulan dimulai pada tanggal 16 Oktober 1991 s d tanggal 7 Desember 1992 Huruf Sin pada Surat An Nas ditulis oleh Menteri Penerangan H Harmoko sebagai tanda selesainya penulisan Setelah selesai mengelilingi Bayt Al Qur an para siswa dan siswi diarahkan oleh pemandu wisata menuju Museum Istiqlal Di museum Istiqlal para siswa dan siswi diajak mengelilingi museum yang berisikan koleksi koleksi peninggalan Kerajaan Islam yang dahulu pernah berdiri di Nusantara seperti Masjid Agung yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia batu nisan milik keluarga kerajaan dan masih banyak lagi Suatu pengalaman yang berkesan bagi kami Mahasiswa UIN Jakarta menjadi pendamping wisatawan Bayt Al Qur an bisa mengedukasi adik adik serta memberikan apa yang kita dapat dalam pembelajaran Sejarah Peradaban Islam selama di dalam perkuliahan harapan kami ke depannya bisa mengimplementasikan hasil kegiatan yang kita dapat selama kami magang di instansi Bayt Al Qur an dan Museum Istiqlal di Masyarakat maupun dunia kerja