Berita   Icon arrow right   BQMI LAKUKAN KOORDINASI PENATAAN MUSEUM BERSAMA TWC
BQMI LAKUKAN KOORDINASI PENATAAN MUSEUM BERSAMA TWC

BQMI LAKUKAN KOORDINASI PENATAAN MUSEUM BERSAMA TWC

Dalam rangka menyambut penyelenggaraan KTT G20 bulan November mendatang, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang saat ini berada di bawah pengelolaan Taman Wisata Candi (TWC) melakukan revitalisasi besar-besaran, termasuk di dalamnya adalah masalah penataan dan reaktivasi museum-museum yang ada di kawasan TMII, di antaranya adalah Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal (BQMI).

Untuk tujuan tersebut, telah dilakukan rapat koordinasi beberapa pihak terkait, yaitu pihak TWC, Kementerian Sekretaris Negara RI, Direktur Eksekutif TMII, Manager Museum Kawasan TMII, dan BQMI pada 24 Februari 2022. Sebagai tindak lanjut kegiatan, pada Jum'at, 4 Maret 2022 di Gedung Bayt Al-Qur'an dilakukan koordinasi yang lebih khusus oleh Tim TWC dalam hal ini diwakili oleh Hetty Herawati (Direktur Pemasaran dan Pelayanan TWC); Manager Museum Kawasan TMII yaitu Ali Junaedi; dan pihak BQMI yang langsung dipimpin oleh Plt. Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, yakni Prof. Dr. Abu Rokhmad, M.Ag, selaku pejabat eselon 1 yang membawahi Lajnah Pentashihan Al-Qur’an (LPMQ) dan BQMI, didampingi oleh Koordinator Bayt Al-Qur’an dan Dokumentasi, Liza Mahzumah, serta beberapa pejabat LPMQ dan staf BQMI.

Mengawali pertemuan, Abu Rokhmad menjelaskan, “BQMI ini adalah museum yang hidup, jadi tidak perlu reaktivasi. Namun tetap dibutuhkan penataan yang bisa menunjang perbaikan untuk menyambut dan melayani para pengunjung.” Selanjutnya, Sub Koordinator Koleksi dan Pameran, Syaifuddin, M.Hum menyampaikan detil revitalisasi interior lengkap dengan RAB, untuk ruang pamer Bayt Al-Qur’an yang merupakan hasil kerja sama (MOU) antara BQMI dengan Universitas Gunadarma tahun 2020. Dia juga memaparkan secara sekilas rencana desain eksterior BQMI yang difokuskan pada perbaikan lanskap “Taman Al-Qur’an”. Ide ini diselaraskan dengan tren TMII, dimana 70 % direncanakan sebagai area hijau.  Desain eksterior ini secara umum meliputi rencana desain gerbang utama, pagar depan dan samping, ikon, cafeteria, museum shop, panggung hiburan, lanskap tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan dalam Al-Qur’an, serta plang nama lembaga. Termasuk dalam urainnya adalah Galeri Harmoni yang saat ini didisplay di ruang pamer Museum Istiqlal.

Menanggapi uraian terkait Galeri Harmoni, Abu Rokhmad mewanti-wanti agar galeri ini tetap mendapatkan perhatian khusus, karena tahun 2022 merupakan tahun toleransi. Sementara itu, Hetty Rahmawati memberikan apresiasi setelah menyimak paparan terkait rencana desain lanskap Taman Al-Qur’an dan desain interior Bayt Al-Qur’an yang memang memiliki ciri khas yang sangat potensial untuk dipasarkan. Menurutnya, ide lanskap ini sangat cerdas dengan juga melihat keterkaitannya dengan Museum Telekomunikasi. Hetty pun berjanji akan terus menjembatani BQMI dengan Kementerian Sekretaris Negara terkait dengan apapun yang dibutuhkan oleh BQMI untuk pembangunan atau penataan eksterior maupun interior gedung. Ia menambahkan bahwa museum harus menjadi pusat atraksi dengan membuat program-program bundling bersama, dimana setiap program harus terkoneksi dengan semua unit yang ada di area TMII. Dalam rancangannya, BQMI dan Museum Olah Raga Nasional nanti akan makin mudah aksesnya, karena pengunjung tidak perlu bayar tiket masuk TMII, namun hanya dikenakan tiket parkir kendaraan saja. Di akhir tanggapannya, Hetty berharap bahwa semua revitalisasi museum ini sudah bisa terelalisasi pada bulan Juni mendatang. (Khikmawati)

SAIFUDDIN: BQMI DIUNDANG KE UZBEKISTAN MEMBAHAS KERJASAMA WISATA RELI

Pemerintah Uzbekistan melalui Kementerian Pariwisata mengundang delegasi BQMI untuk membahas kerjasama dalam bidang wisata religi dan budaya Selain BQMI diundang juga keluarga Sahid Group yang berencana akan berinvestasi dalam bidang perhotelan dan pendidikan pariwisata Dalam pertemuan antara Menteri Pariwisata Abdulaziz Akkulov dengan dua delegasi Indonesia Akkulov mengatakan pemerintah Uzbekistan saat ini sedang gencar mengembangkan budaya dan pariwisata Hubungan antara Indonesia dan Uzbekistan sudah terjalin sejak lama ditandai dengan peran Presiden Soekarno dalam penyelamatan situs Makam Imam Bukhari di Samarkhan Keseriusan ini ditandai dengan pembebasan Visa untuk wisatawan Indonesia dan saat ini sedang mempersiapkan penerbangan langsung Jakarta Samarkhan Undangan ini merupakan tindak lanjut dari 3 pertemuan sebelumnya yang dihadiri Dubes Uzbekistan ke BQMI Beberapa poin yang disepakati dalam pertemuan ini Kementerian Pariwisata dan Muftiyat Uzbekistan akan bersama sama membuat Uzbekistan Corner di BQMI Materi yang akan dipamerkan di antaranya replika Mushaf Usman bin Affan beberapa replika koleksi peninggalan Ibnu Sina replika bangunan bersejarah replika bangunan makam makam para Ulama dan foto foto tempat bersejarah tutur Saifuddin kepala seksi koleksi dan pameran selaku perwakilan BQMI Selain itu pemerintah Uzbekistan juga menanyakan adanya kabar beberapa makam tokoh penyebar Islam generasi awal di Jawa seperti Makam Syekh Samarqondi Asmoroqondi Syekh Jumadil Kubro dan Maulana Malik Ibrahim Akulov berharap kedepan agar diteliti lebih lanjut asal usul para tokoh ini serta peranannya dalam Islamisasi di Indonesia terutama Pulau Jawa lanjut Saifuddin Syaifuddin

ALI AKBAR: LOMBA ILUMINASI UNTUK MELANJUTKAN TRADISI KESULTANAN DI IND

Penyelenggaraan Lomba Nasional Iluminasi Mushaf Al Qur an oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama memang berbeda dengan Musabaqah Tilawatil Qur an MTQ Meskipun sama sama membuat iluminasi Mushaf Al Qur an tetapi metode yang digunakan peserta berbeda Dr Ali Akbar peneliti bidang manuskrip dan iluminasi Mushaf Al Qur an di LPMQ menuturkan Lomba yang diselenggarakan tahun ini setidaknya menjadi kabar gembira bagi para khattat ataupun kaligrafer khususnya bidang seni iluminasi Dalam lomba ini kita senang sekali karena pesan kita di pedoman bisa ditangkap oleh para peserta Memang ada beberapa peserta yang kurang memahami tetapi secara umum pesan kita nyampai Mereka membuat karya seperti yang kita harapkan terutama mencirikan Indonesia Pada lomba ini memang berbeda dengan di MTQ yang mungkin mengutamakan keindahannya tuturnya usai menilai karya peserta lomba Selasa 10 10 2020 Menurutnya yang paling penting adalah penggalian budaya Indonesia yang sangat kaya Indonesia memiliki banyak etnis dari segi keragaman hias dan motifnya Pembangunan identitas di era global harus terus dipertahankan untuk terus bersaing Kita perlu membuat identitas Perlu ada yang kita pertahankan Dan itu seni ragam hias dan motif menjadi identitas kita untuk bersaing di tingkat global Kita harus menguasai itu kalau tidak ya kita tidak akan punya apa apa yang bisa kita dibanggakan di tingkat global tegasnya Selain itu seni iluminasi Mushaf Al Qur an ini merupakan bagian dari tradisi yang sudah ada di Nusantara sejak zaman dahulu Hal ini bisa dilihat dari banyaknya manuskrip Al Qur an yang dihias dengan indah terutama yang ditulis di lingkungan kesultanan Pada dasarnya kita melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh nenek moyang kita karena seni iluminasi Mushaf Al Qur an pernah menjadi tradisi sultan sultan di Nusantara Semua kesultanan di Nusantara itu menyalin Al Qur an dan menjadi pusat penyalinan mushaf Al Qur an pada zamannya Mushaf Al Qur an yang disalin oleh kesultanan kesultanan itu dihias dengan sangat indah baik dari segi iluminasinya dengan ciri khas lokal dan juga kaligrafinya sangat istimewa Sebenarnya tidak hanya Mushaf Al Qur an saja tetapi juga naskah naskah keagamaan Nah itu saya kira cara kita untuk menghidupkan kembali tradisi yang sudah kita warisi pungkasnya Athok

RESITA: TIGA UNSUR DESAIN ILUMINASI MUSHAF AL-QUR’AN

Banyak hal yang sangat menarik dalam penilaian karya peserta Lomba Nasional Iluminasi Mushaf Al Qur an yang diikuti oleh putra putri bangsa Peserta banyak yang berani mengambil langkah kreatif dalam memvisualkan ide mereka Setelah melakukan penilaian terhadap karya peserta Lomba Nasional Iluminasi Mushaf Al Qur an Senin 9 10 2020 yang diselenggarakan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama salah satu dewan juri dari desain visual Resita I Kuntjoro Jakti S Sn M Sn Pengurus Bidang Program di AIDIA Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia menyampaikan tiga unsur utama dalam desain visual agar menarik Yang pasti adalah mengenai kesesuaian konsep dan visualnya adalah orisinalitas yang menyangkut tiga hal yaitu form konten dan konteks Kalau form kita lihat dari elemen elemen yang digunakan pada konsep desain dan visualnya Bagaimana mengenai titik garis warna bentuk dan komposisi yang diterapkan jadi apakah menggunakan simetris atau asimetris dan yang lainnya ujarnya Menurutnya banyak sekali yang mencoba berani karena melakukan riset mengenai kekayaan ragam hias Nusantara Ia sangat menghargai banyaknya peserta yang mencoba mengkombinasikan elemen elemen visual dengan kekayaan ragam hias nusantara Kemudian pertimbangan tentang konteksnya Konteks ini biasanya brief yang sudah disampaikan oleh penyelenggara Nah ini ada dari beberapa peserta yang tidak mengikuti brief secara keseluruhan mungkin pemahaman mengenai brief ini harus diikuti secara saksama sehingga latar belakang dari acara yang diselenggarakan bisa tercapai jelas dosen di Universitas Bina Nusantara ini Selanjutnya adalah mengenai konten yaitu pewarnaan Hampir semua elemen visual atau prinsip desain yang diterapkan dalam desain iluminasi mushaf Al Qur an ini harapannya memang memiliki pemahaman pewarnaan Namun ia juga mewanti wanti bahwa kunci dari hasil terbaik adalah di konsep Banyak sekali yang menarik dituliskan peserta dalam konsep Itu tadi dia kuncinya adalah di konsep Karena konsep yang baik akan menghasilkan karya orisinalitas yang baik tegasnya Resita sapaan akrabnya optimis Indonesia bisa lebih dikenal lagi dalam dunia seni melalui desain iluminasi atau ragam hias Mushaf Al Qur an Harus diakui pelaksanaan kompetisi ini yang baru pertama kali dengan jumlah peserta yang sangat banyak Saya rasa ini merupakan salah satu upaya bagaimana kita bisa memajukan ragam ragam hias nasional kita supaya kita lebih bisa dikenal dan salah satu medianya adalah melalui karya kitab suci Al Qur annya Semoga karya karyanya bisa bermanfaat bagi kita semua pungkasnya Athok

img wa