Berita   Icon arrow right   Tujuh Teknik Menghafal Al-Qur’an 30 Juz
Tujuh Teknik Menghafal Al-Qur’an 30 Juz

Tujuh Teknik Menghafal Al-Qur’an 30 Juz

Jakarta – Menghafal 30 juz Al-Qur’an banyak yang menganggap sulit dan berat. Persepsi ini dilihat dari sisi perbedaan bahasa bagi orang yang tidak terbiasa dengan bahasa Arab dan banyaknya ayat yang memiliki kemiripan. Namun hal ini bukan menjadi masalah bagi orang yang memiliki cita-cita dan kesungguhan untuk menghafalnya.

Kepala Seksi Pengembangan dan Pengkajian Al-Qur’an, H. Bagus Purnomo, MA, menjelaskan hal tersebut ketika menjadi narasumber pada program edukasi yang diselenggarakan oleh Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal (BQMI), Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan nama kegiatan Halaqah Al-Qur’an dan Kebudayaan Islam, Rabu (21/03/2018). Menurut Bagus, menghafal Al-Qur’an tidak sesulit yang dibayangkan. Biasanya orang merasa minder sebelum mencoba untuk menghafalnya sehingga tidak jadi menghafal. “Padahal orang yang paling banyak tadarus Al-Qur’an adalah orang yang hafal Al-Qur’an. Bagaimana tidak?  Sejak proses menghafal saja dia sudah khatam beberapa kali, ditambah selama si penghafal memperlancar dan menjaga hafalannya. Subhanallah....” terangnya.

Ia memberikan beberapa teknik yang bisa dicoba ataupun digunakan untuk menghafal Al-Qur’an. Pertama, niat dan do’a. Kedua, waktu khusus, yaitu meluangkan waktu khusus untuk menghafal dan tadarus Al-Qur’an setiap harinya. Ketiga, mengulang-ulang ayat yang akan dihafal.

Teknik berikutnya, keempat, adalah menandai ayat-ayat yang mirip atau sama. Kenapa kita tandai? Ini untuk memudahkan kita mengingat. Kelima, tidak buru-buru selesai atau khatam. “Menghafal itu yang penting istiqamah, sampai tujuan dengan hasil yang bagus. Jangan hanya hafal ternyata bacaannya belepotan. Keenam, menggunakan mushaf pojok. Dengan mushaf pojok, kita akan lebih mudah mengingat dan menandainya perhalaman,” jelasnya.

Yang terakhir, menurut Bagus, adalah tidak berganti-ganti mushaf Al-Qur’an, sehingga lebih mudah. “Apalagi jika sudah banyak menandai ayat-ayat yang dihafalnya, maka dengan tidak berganti Al-Qur’an bisa lebih mudah mengingat saat mengulang hafalannya,” pungkasnya.

Sumber: https://lajnah.kemenag.go.id/

KETUA PD. IGRA KAB. SUKABUMI: PAMERAN BQMI LUAR BIASA!

Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI hadir di Sukabumi untuk memberikan edukasi keal Qur anan kepada masayarakat Pameran dilaksanakan di ruang serba guna Masjid Daarul Matiin Cibadak Sukabumi 14 15 Maret 2022 Dalam pameran ini koleksi yang dibawa adalah Mushaf Al Qur an dari berbagai masa baik masa lalu maupun sekarang Liza Mahzumah Koordinator Bidang Bayt Al Qur an dan Dokumentasi mengatakan pameran ini memang menjadi tugas bidangnya melakukan edukasi melalui pameran sebagai museum Pada pameran ini BQMI mengangkat tema Sejarah Penyalinan Mushaf Al Qur an dari Masa ke Masa Kita menampilkan beberapa koleksi yang kita harapkan bisa menambah wawasan Diantaranya repro halaman Mushaf Al Qur an Masyhad Hussaini Mushaf Kuno tulis tangan Mushaf Stambul Mushaf Standar Indonesia MSI Mushaf Maghribi Mushaf Sundawi Mushaf Istiqlal dan beberapa mushaf kontemporer lainnya katanya Pameran dilaksanakan bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Kharisma Cicurug Sukabumi dan Ikatan Guru Raudlatul Athfal IGRA Sukabumi dan Dewan Kemakmuran Masjid DKM Daarul Matiin Cibadak Sukabumi Pembukaan pameran dihadiri Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Kementerian Agama RI Muchlis M Hanafi selaku pengelola BQMI Ketua STAI Kharisma Ade Nurpriatna DKM Masjid Daarul Matiin KH Muhammad AR Civitas akademik STAI Kharisma pengurus IGRA Sukabumi dewan guru PGRI Sukabumi dan masyarakat sekitar Cibadak Ketua STAI Kharisma Ade Nurpriatna setelah melihat pameran dan program edukasi yang dilaksanakan sangat terkesan dengan kegiatan tersebut Meskipun sederhana dan hanya sedikit yang dipamerkan tapi menurutnya banyak yang bisa didapatkan oleh pengunjung Luar biasa Ini sangguh luar biasa Meskipun sedikit namun ini mengingatkan kita bahwa wawasan kita tentang Al Qur an masih sangat sedikit Kita siap bekerja sama lagi untuk kegiatan seperti ini tuturnya PD IGRA Kabupaten Sukabumi mengungkapkan pengalamannya setelah melihat Pameran Sejarah Penyalinan Al Qur an dan Workshop Kaligrafi yang dilaksanakan sangat bermanfaat Ia pun juga berharap ke depan akan terlaksana kegiatan dengan kerja sama seperti yang sudah dilaksanakan MasyaAllah Kegiatan di 2 hari ini kerrrreeen Banyak pencerahan untuk kami pengurus IGRA Kab Sukabumi dan juga pengalaman yang luar biasa untuk anak anak RA di Kab Sukabumi InsyaAllah kami yakin kedepannya masih banyak program yang bisa melibatkan kepala guru dan siswa RA Wooww Kerrreeen komentar Ketua PD IGRA Kab Sukabumi Nia Nurhasanah dan Ina Nurpatmawati Penanggung Jawab mobilisasi peserta Pameran dari IGRA melalui pesan singkat Dalam 2 hari pameran pengunjung mencapai lebih dari 1 500 orang dari semua kalangan yaitu siswa RA SD SMP SMA Mahasiswa guru dosen dan masyarakat umum Berbagai kegiatan edukasi dilaksanakan yaitu pemutaran film tafsir ilmi produk LPMQ film sejarah penyalinan mushaf Al Qur an dari masa awal hingga di Nusantara Workshop kaligrafi menulis indah dengan kaligrafi kuis keal Qur anan serta pemanduan rutin kepada pengunjung yang hadir untuk melihat koleksi Ath

AL-QUR'AN MUSHAF ISTIQLAL 'HADIR' DI TUBAN, JAWA TIMUR

Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI turut serta dalam acara Pameran Masterpiece Museum yang diselenggarakan oleh Museum Kambang Putih Tuban Jawa Timur pada 02 06 Oktober 2021 Selain Bayt Al Qur an turut serta juga Museum Batik Pekalongan Museum Airlangga Kediri Museum Wajakensis Tulungagung dan Museum Kambang Putih sebagai tuan rumah Pada pameran ini BQMI menghadirkan Al Qur an Mushaf Istiqlal AMI sebagai masterpiece koleksinya AMI memiliki banyak keistimewaan diantara Mushaf Al Qur an yang ada utamanya di Indonesia Salah satunya adalah memiliki 45 jenis iluminasi luar biasa hasil abstraksi dari bunga tumbuhan dekorasi motif serta benda budaya masyarakat yang ada di 27 provinsi Indonesia saat disusun tahun 1991 1993 Proses penyusunan dan selesainya diresmikan oleh Presiden Kedua RI Soeharto yang terlampir pada bagian akhir AMI Pameran dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Disparbudpora Kabupaten Tuban Drs Sulistiyadi M M Dalam sambutannya ia menegaskan bahwa museum tidak hanya tempat penyimpanan benda kuno tetapi juga menjadi bagian dari tempat pusat pendidikan Saya menyambut baik pameran ini Semoga pameran ini menjadi sumber wawasan dan bermanfaat bagi masyarakat terutama para pelajar ucapnya Usai membuka acara Kadisparbudpora Tuban beserta para pejabat teras di lingkungan Kabupaten Tuban meninjau pameran disertai dengan paparan dari para pemandu pameran A thoillah

ALI AKBAR: LOMBA ILUMINASI UNTUK MELANJUTKAN TRADISI KESULTANAN DI IND

Penyelenggaraan Lomba Nasional Iluminasi Mushaf Al Qur an oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama memang berbeda dengan Musabaqah Tilawatil Qur an MTQ Meskipun sama sama membuat iluminasi Mushaf Al Qur an tetapi metode yang digunakan peserta berbeda Dr Ali Akbar peneliti bidang manuskrip dan iluminasi Mushaf Al Qur an di LPMQ menuturkan Lomba yang diselenggarakan tahun ini setidaknya menjadi kabar gembira bagi para khattat ataupun kaligrafer khususnya bidang seni iluminasi Dalam lomba ini kita senang sekali karena pesan kita di pedoman bisa ditangkap oleh para peserta Memang ada beberapa peserta yang kurang memahami tetapi secara umum pesan kita nyampai Mereka membuat karya seperti yang kita harapkan terutama mencirikan Indonesia Pada lomba ini memang berbeda dengan di MTQ yang mungkin mengutamakan keindahannya tuturnya usai menilai karya peserta lomba Selasa 10 10 2020 Menurutnya yang paling penting adalah penggalian budaya Indonesia yang sangat kaya Indonesia memiliki banyak etnis dari segi keragaman hias dan motifnya Pembangunan identitas di era global harus terus dipertahankan untuk terus bersaing Kita perlu membuat identitas Perlu ada yang kita pertahankan Dan itu seni ragam hias dan motif menjadi identitas kita untuk bersaing di tingkat global Kita harus menguasai itu kalau tidak ya kita tidak akan punya apa apa yang bisa kita dibanggakan di tingkat global tegasnya Selain itu seni iluminasi Mushaf Al Qur an ini merupakan bagian dari tradisi yang sudah ada di Nusantara sejak zaman dahulu Hal ini bisa dilihat dari banyaknya manuskrip Al Qur an yang dihias dengan indah terutama yang ditulis di lingkungan kesultanan Pada dasarnya kita melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh nenek moyang kita karena seni iluminasi Mushaf Al Qur an pernah menjadi tradisi sultan sultan di Nusantara Semua kesultanan di Nusantara itu menyalin Al Qur an dan menjadi pusat penyalinan mushaf Al Qur an pada zamannya Mushaf Al Qur an yang disalin oleh kesultanan kesultanan itu dihias dengan sangat indah baik dari segi iluminasinya dengan ciri khas lokal dan juga kaligrafinya sangat istimewa Sebenarnya tidak hanya Mushaf Al Qur an saja tetapi juga naskah naskah keagamaan Nah itu saya kira cara kita untuk menghidupkan kembali tradisi yang sudah kita warisi pungkasnya Athok

img wa