Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal (BQMI) hadir di Sukabumi untuk memberikan edukasi keal-Qur’anan kepada masayarakat. Pameran dilaksanakan di ruang serba guna Masjid Daarul Matiin Cibadak, Sukabumi, 14-15 Maret 2022. Dalam pameran ini koleksi yang dibawa adalah Mushaf Al-Qur’an dari berbagai masa, baik masa lalu maupun sekarang.
Liza Mahzumah, Koordinator Bidang Bayt Al-Qur’an dan Dokumentasi, mengatakan pameran ini memang menjadi tugas bidangnya melakukan edukasi melalui pameran sebagai museum. Pada pameran ini, BQMI mengangkat tema Sejarah Penyalinan Mushaf Al-Qur’an dari Masa ke Masa.
“Kita menampilkan beberapa koleksi yang kita harapkan bisa menambah wawasan. Diantaranya repro halaman Mushaf Al-Qur’an Masyhad Hussaini, Mushaf Kuno tulis tangan, Mushaf Stambul, Mushaf Standar Indonesia (MSI), Mushaf Maghribi, Mushaf Sundawi, Mushaf Istiqlal, dan beberapa mushaf kontemporer lainnya,” katanya.
Pameran dilaksanakan bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kharisma Cicurug, Sukabumi, dan Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Sukabumi, dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Daarul Matiin, Cibadak Sukabumi.
Pembukaan pameran dihadiri Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama RI, Muchlis M. Hanafi, selaku pengelola BQMI, Ketua STAI Kharisma, Ade Nurpriatna, DKM Masjid Daarul Matiin, KH. Muhammad AR, Civitas akademik STAI Kharisma, pengurus IGRA Sukabumi, dewan guru PGRI Sukabumi, dan masyarakat sekitar Cibadak.
Ketua STAI Kharisma, Ade Nurpriatna, setelah melihat pameran dan program edukasi yang dilaksanakan sangat terkesan dengan kegiatan tersebut. Meskipun sederhana dan hanya sedikit yang dipamerkan, tapi menurutnya banyak yang bisa didapatkan oleh pengunjung.
“Luar biasa. Ini sangguh luar biasa. Meskipun sedikit, namun ini mengingatkan kita bahwa wawasan kita tentang Al-Qur’an masih sangat sedikit. Kita siap bekerja sama lagi untuk kegiatan seperti ini,” tuturnya.
PD IGRA Kabupaten Sukabumi mengungkapkan pengalamannya setelah melihat Pameran Sejarah Penyalinan Al-Qur’an dan Workshop Kaligrafi yang dilaksanakan sangat bermanfaat. Ia pun juga berharap ke depan akan terlaksana kegiatan dengan kerja sama seperti yang sudah dilaksanakan.
“MasyaAllah... Kegiatan di 2 hari ini kerrrreeen... Banyak pencerahan untuk kami pengurus IGRA Kab. Sukabumi dan juga pengalaman yang luar biasa untuk anak-anak RA di Kab. Sukabumi... InsyaAllah kami yakin kedepannya masih banyak program yang bisa melibatkan kepala, guru dan siswa RA ... Wooww... Kerrreeen..,” komentar Ketua PD IGRA Kab. Sukabumi, Nia Nurhasanah, dan Ina Nurpatmawati, Penanggung Jawab mobilisasi peserta Pameran dari IGRA melalui pesan singkat.
Dalam 2 hari pameran, pengunjung mencapai lebih dari 1.500 orang dari semua kalangan, yaitu siswa RA, SD, SMP, SMA, Mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat umum. Berbagai kegiatan edukasi dilaksanakan yaitu pemutaran film tafsir ilmi produk LPMQ, film sejarah penyalinan mushaf Al-Qur’an dari masa awal hingga di Nusantara, Workshop kaligrafi, menulis indah dengan kaligrafi, kuis keal-Qur’anan, serta pemanduan rutin kepada pengunjung yang hadir untuk melihat koleksi. (Ath)
Bayt Al Qur an dan Museum Istiqlal BQMI hari ini menerima kunjungan keluarga besar Pondok Pesantren Islam Al Iman Muntilan Magelang Jawa Tengah Setibanya di Bayt Al Qur an rombongan yang berjumlah 270 orang santri beserta 30 guru pendamping disambut langsung oleh Koordinator BQMI Hj Liza Mahzumah S Ag dan tim pemandu Ini adalah rombongan pengunjung BQMI terbanyak semenjak BQMI mulai dibuka untuk masyarakat umum pada bulan November tahun 2021 setelah masa pandemi kata Liza Menurut ketua rombongan Dr KH Muhammad Zuhaery MA kunjungan ke BQMI ini adalah bagian dari kurikulum tahunan pesantren dalam rangka memberikan edukasi kepada para santri dengan memperlihatkan kepada mereka secara langsung khazanah kebudayaan Islam peninggalan para ulama Islam di Indonesia Ini adalah kegiatan rihlah ilmiah study tour Kegiatan tahunan yang diselenggarakan pesantren untuk memberikan wawasan baru kepada para santri dengan mengajak mereka melihat menelaah dan mengkaji secara langsung bukti bukti bersejarah peninggalan ulama Islam di Indonesia ungkap pimpinan pesantren yang pernah mondok di pesantren Gontor Darussalam kepada Humas LPMQ pada hari Senin 10 01 2022 Selain pelajaran di kelas santri juga kita perkenalkan dengan dinamika Islam di masyarakat Di antaranya bagaimana para ulama kita dahulu berkontribusi kepada agama Islam di Indonesia dengan warisan warisan peninggalan sebagaimana dikoleksi dalam museum ini tambahnya menjelaskan Beberapa orang santri yang berhasil kami wawancarai mengaku senang diajak berkunjung di BQMI Di sini mereka mendapatkan ilmu baru yang selama ini belum didapatkan di pesantren Selain itu beberapa orang dari mereka merasa mendapatkan inspirasi setelah melihat lihat koleksi kaligrafi di Museum Istiqlal Saya sangat kagum dengan koleksi kaligrafi di Museum Istiqlal Karya para juara MTQ Nasional Bagus bagus Di pondok juga banyak teman teman menekuni kaligrafi Suatu saat karya mereka harus bisa dipajang di sini Syaratnya ya mereka harus lebih serius lagi belajar dan berkarya lalu ikut MTQ Kalau menang kan bisa dipajang di sini ujar Yusuf santri kelas 3 Tsanawiyah Berbeda lagi dengan Zaki kesan yang didapatkan adalah perasaan kagum betapa para ulama dahulu begitu serius memperhatikan Al Qur an Tadi saya melihat Al Qur an yang paling besar dan yang paling kecil Semuanya hasil tulis tangan Itu berarti ulama kita dulu sangat perhatian kepada kitab suci Al Qur an Saking cintanya mereka sampai menulis dengan tangan Al Qur an yang besar dan yang kecil jelasnya serius Rombongan berangkat dari Magelang pada hari Jumat 08 01 Kunjungan di BQMI adalah kegiatan menjelang akhir sebelum mereka menikmati keindahan pantai Ancol setelah itu kembali ke Jawa Tengah bp
Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI mempercepat persiapan rencana revitalisasi dalam rangka menyambut G20 yang akan dilaksanakan di Indonesia Untuk itu BQMI menggandeng Universitas Gunadarma UG pada rapat yang diselenggarakan di Jakarta Kamis 10 3 2022 Koordinator Bidang Bayt Al Qur an dan Dokumentasi Liza Mahzumah saat memimpin rapat mengatakan bahwa BQMI akan melakukan revitalisasi fisik menyesuaikan yang dilakukan Taman Mini Indonesia Indah TMII Seluruh museum dan anjungan yang ada di TMII diharuskan ikut menyesuaikan desain TMII yang baru BQMI sebagai museum yang berada di depan akan menjadi pandangan awal bagi para pengunjung ketika masuk di TMII katanya Selanjutnya Sub Koordinator Koleksi dan Pameran Syaifuddin menyampaikan bahwa BQMI harus direvitalisasi dalam waktu dekat minimal dari tampilan fisik luar museum Kami merencanakan di luar museum ini tamannya kita jadikan Taman Al Qur an Nantinya kami ingin mengisi taman yang ada dengan tanaman tumbuhan dan hewan patung red yang disebutkan dalam Al Qur an Misal ada patung lebah semut laba laba unta dan sebagainya jelasnya Rektor Universitas Gunadarma Margianti menyampaikan bahwa kerja sama yang sudah dilaksanakan antara BQMI dengan Universitas Gunadarma UG bisa dilanjutkan untuk merevitalisasi BQMI Secara kapasitas UG memiliki jurusan arsitektur desain eksterior dan jurusan lain yang mendukung untuk pembangunan Saya mengatasnamakan Universitas Gunadarma sesuai MoU yang ada kami siap melaksanakannya ucap Margianti menyatakan kesiapan membantu BQMI Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor Universitas Gunadarma Didin Mukodim yang juga turut hadir bahwa UG sangat mendukung revitalisasi BQMI untuk menjadi salah satu upaya mendukung dan mensukseskan penyelenggaraan Presidensi G20 di Indonesia Kita mendukung penuh revitalisasi red apalagi dalam rangka mensukseskan G20 karena untuk susksenya acara G20 ini kita harus kerja sama Gunadarma punya SDM untuk landscap arsitektur dan eksterior katanya Sebagai informasi pada rapat yang dilaksanakan BQMI juga dihadiri oleh para dosen arsitek dan desain eksterior dari Universitas Gunadarma perwakilan dari PT TWC BPRB sebagai pengelola TMII perwakilan dari manajemen TMII serta pegawai di Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ yang merupakan pengelola BQMI Ath
Teks Mushaf Al Qur an yang dibaca oleh seluruh umat Islam saat ini merupakan hasil dari ijtihad para sahabat dan tabi in dalam kurun waktu yang sangat panjang Ketika Al Qur an diwahyukan oleh Allah melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw tidak berupa teks Proses panjang ini dihadirkan oleh Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI dalam pameran kesejarahan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 19 23 September 2019 di Gedung Wiworo Wiji Pinilih Kota Magelang Pada pameran tersebut BQMI menghadirkan Pameran Perkembangan Aksara Arab dari zaman Nabi saw hingga di Indonesia yang mencakup 1 Penulisan Mushaf Al Qur an Masa Khulafa urrasyidin 2 Penyalinan Mushaf Al Qur an Masa Bani Umayyah 661 750 M 3 Perkembangan penyalinan Mushaf Al Qur an dengan Tanda Baca Lengkap pada Masa Dinasti Abbasiyah 750 1258 M 4 Perkembangan penyalinan Mushaf Al Qur an dengan Hiasan Iluminasi pada Masa Dinasti Mamluk 1250 1517 M dan5 Penyalinan Mushaf Al Qur an di NusantaraDengan materi yang disajikan tersebut BQMI berharap pengunjung stan pameran akan mendapatkan tambahan wawasan Selain materi yang tersaji pengunjung dapat bertanya kepada pemandu pameran dan melihat melalui komputer yang disediakan dengan materi interaktif Selain itu dibagikan pula katalog pameran berjudul Penyalinan Mushaf Al Qur an dari Masa Nabi Muhammad saw hingga di Nusantara Dalam katalog tersebut disajikan contoh aksara Arab zaman awal Islam hingga sekarang dilengkapi sejumlah ilustrasi