Jakarta – Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal
(BQMI) memiliki beragam koleksi yang merupakan warisan budaya Islam masyarakat
Indonesia zaman dahulu. Warisan tersebut bisa ditemukan di gedung Museum
Istiqlal dalam bentuk foto, miniatur, replika, maupun sebagian dari bagian utuh
yang disimpan di museum seperti bagian dari mihrab dan prasasti kayu Masjid
Agung Palembang zaman dahulu, mustaka atau mamolo masjid, padasan, dan
lain-lain.
Dalam rangka mengenalkan masjid kuno dan
bersejarah di Indonesia, BQMI menggelar Halaqah Al-Qur’an dan Kebudayaan Islam
dengan melibatkan pengunjung melalui membuat kerajinan tangan mamolo, yakni,
salah satu bagian masjid yang berada di pucuk masjid kuno pada umumnya.
“Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengajak
adik-adik untuk membuat miniatur mamolo khas Cirebon yang dibuat dari tanah
liat lalu dibakar. Namun, kita nanti hanya sampai pada membuat bentuknya saja,”
tutur Ida Fitriyani, yang menjadi narasumber Halaqah Al-Qur’an dan Kebudayaan
Islam, Selasa (25/2/2020).
Kegiatan ini diikuti oleh pengunjung dari
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ulumul Qur’an, Depok. Para siswa sebelumnya sudah
berkeliling ruang pamer Museum Istiqlal untuk melihat langsung bentuk mamolo.
Peserta kemudian mengikuti panduan gambar pada kertas yang disediakan.
“Pada dasarnya, kegiatan ini dimaksudkan agar
adik-adik mengetahui, begini lho, orang zaman dahulu membuat mamolo. Dengan
memanfaatkan tanah liat dan daya seni, mereka menciptakan karya luar biasa
sehingga bisa menjadi inspirasi bagi kita di masa depan,” jelasnya. (Athok)
Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI hadir di Serang menampilkan Mushaf Al Qur an berbagai masa dan tampilan Pameran dilaksanakn atas kerja sama BQMI dengan Perguruan Mathla ul Anwar Kepuh Cinangka Serang Banten 7 koleksi Mushaf Al Qur an yang ditampilkan pada pameran ini adalah mushaf yang memiliki ciri khusus atau berbeda dengan yang lainnya Repro Mushaf Masyhad Hussain yaitu mushaf yang ditulis pada masa Khalifah Utsman bin Affan Meskipun bukan aslinya mushaf ini diharapkan menambah wawasan pengunjung bahwa pada masa awal Islam tulisan Arab tidak seperti yang dilihat pada Mushaf Al Qur an yang beredar luas saat ini karena perbedaan antar huruf harakat dan lainnya masih belum ada Mushaf Al Qur an Braille Standar Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI Mushaf ini penulisannya sesuai dengan Mushaf Standar Braille di Indonesia dan menarik sejumlah pengunjung untuk mencobanya Manuskrip Mushaf Al Qur an Aceh Manuskrip ini ditampilkan untuk menunjukkan bahwa para pendahulu umat Islam di Indonesia sudah memiliki tradisi menulis Mushaf Al Qur an untuk digunakan sehari hari Mushaf Kuno kunoan Mushaf Al Qur an ini ditampilkan dengan disandingkan Manuskrip Al Qur an Aceh Tujuannya adalah agar pengunjung bisa membedakan mana yang asli kuno berusia lebih dari seratus tahun dengan mushaf seperti kuno yang dibuat pada tahun belakangan Mushaf Istiqlal Masterpiece BQMI ini tidak kalah menarik dari mushaf kuno karena tampilannya yang sangat mencolok perbedaanya dengan mushaf yang beredar pada umumnya yaitu terdapat iluminasi yang indah dengan format penulisan rata tengah Mushaf Stambul Mushaf unik berukuran mini yang diproduksi dengan metode cetak ini banyak beredar di masyarakat dan menimbulkan rasa penasaran para pengunjung Terakhir adalah Mushaf Al Qur an Maghribi Mushaf ini turut melengkapi meja display pameran BQMI Mushaf yang digunakan oleh umat Islam wilayah Barat ini dihadirkan agar pengunjung memahami bahwa memang ada perbedaan karakter huruf dan lainnya pada Mushaf Al Qur an di seluruh dunia Perbedaan ini bukan asal berbeda namun sudah sesuai dengan sanad keilmuan baik riwayat bacaan maupun tulisan Tujuh mushaf itulah yang dibawa tim pameran BQMI untuk lebih mengenalkan museum BQMI maupun wawasan keal Qur anan Pameran dilaksanakan selama 2 hari 18 19 Juni 2022 di halaman komplek Perguruan Mathla ul Anwar Kepuh Serang bersamaan dengan acara Ihtifal dan Milad ke 104 Ath
Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI mempercepat persiapan rencana revitalisasi dalam rangka menyambut G20 yang akan dilaksanakan di Indonesia Untuk itu BQMI menggandeng Universitas Gunadarma UG pada rapat yang diselenggarakan di Jakarta Kamis 10 3 2022 Koordinator Bidang Bayt Al Qur an dan Dokumentasi Liza Mahzumah saat memimpin rapat mengatakan bahwa BQMI akan melakukan revitalisasi fisik menyesuaikan yang dilakukan Taman Mini Indonesia Indah TMII Seluruh museum dan anjungan yang ada di TMII diharuskan ikut menyesuaikan desain TMII yang baru BQMI sebagai museum yang berada di depan akan menjadi pandangan awal bagi para pengunjung ketika masuk di TMII katanya Selanjutnya Sub Koordinator Koleksi dan Pameran Syaifuddin menyampaikan bahwa BQMI harus direvitalisasi dalam waktu dekat minimal dari tampilan fisik luar museum Kami merencanakan di luar museum ini tamannya kita jadikan Taman Al Qur an Nantinya kami ingin mengisi taman yang ada dengan tanaman tumbuhan dan hewan patung red yang disebutkan dalam Al Qur an Misal ada patung lebah semut laba laba unta dan sebagainya jelasnya Rektor Universitas Gunadarma Margianti menyampaikan bahwa kerja sama yang sudah dilaksanakan antara BQMI dengan Universitas Gunadarma UG bisa dilanjutkan untuk merevitalisasi BQMI Secara kapasitas UG memiliki jurusan arsitektur desain eksterior dan jurusan lain yang mendukung untuk pembangunan Saya mengatasnamakan Universitas Gunadarma sesuai MoU yang ada kami siap melaksanakannya ucap Margianti menyatakan kesiapan membantu BQMI Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor Universitas Gunadarma Didin Mukodim yang juga turut hadir bahwa UG sangat mendukung revitalisasi BQMI untuk menjadi salah satu upaya mendukung dan mensukseskan penyelenggaraan Presidensi G20 di Indonesia Kita mendukung penuh revitalisasi red apalagi dalam rangka mensukseskan G20 karena untuk susksenya acara G20 ini kita harus kerja sama Gunadarma punya SDM untuk landscap arsitektur dan eksterior katanya Sebagai informasi pada rapat yang dilaksanakan BQMI juga dihadiri oleh para dosen arsitek dan desain eksterior dari Universitas Gunadarma perwakilan dari PT TWC BPRB sebagai pengelola TMII perwakilan dari manajemen TMII serta pegawai di Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ yang merupakan pengelola BQMI Ath
Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifudin yang menghadiri pada penutupan Forum Sufi Internasional menyempatkan waktu bersama Bupati Pekalongan dan peserta dari mancanegara untuk mengunjungi stan pameran Kementerian Agama didampingi Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an Muchlis Muhammad Hanafi Rabu 10 4 2019 Menag didapuk memberi sambutan sekaligus menutup Forum Sufi Internasional Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa kehadiran tarekat dan tasawuf di masyarakat setidaknya adalah untuk memverifikasi kesahihan sanad keilmuan Mengapa tarekat dan tasawuf ini sangat diperlukan setidaknya jawabannya adalah karena tarekat sejatinya adalah organisasi yang berfungsi menjaga otoritas dan kesahihan sanad ilmu yang diwarisi oleh para ahli sufi tuturnya Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat cepat ini telah mengubah cara umat mendapatkan pengetahuan tidak lagi selalu melalui seorang guru atau mursid melainkan melalui media sosial Jika untuk pengetahuan lahir yang bersifat umum semata tentu itu tidak akan menjadi masalah Akan tetapi untuk mendapatkan pengetahuan pokok yang sejati pengetahuan kebenaran yang mutlak maka suber ilmunya harus terverifikasi dengan baik Tarekat meyediakan fungsi verifikasi kesahihan ilmu yang benar itu melalui tradisi baiat ijazah dan sanad yang menjadi bagian dari ritualnya jelasnya Ia berpandangan bahwa sub tema yang menekankan peran tasawuf dalam membersihkan hati demi menciptakan suasana sejuk dalam berbangsa ini sungguh amat tepat Baik untuk Indonesia sendiri maupun masyarakat global yang di beberapa tempat sedang menghadapi tragedi kemanusiaan Bukan saja tepat bagi situasi kebangsaan Indonesia saat ini yang sedang menghadapi pesta demokrasi melainkan juga sangat sesuai untuk merespon suasana batin masyarakat global yang di beberapa tempat masih menghadapi tragedi kemanusiaan entah akibat peperangan ataupun persengketaan lainnya jelasnya ath