Berita   Icon arrow right   PRINSIP DASAR PEMANDU: ‘MOTION CREATE EMOTION’
PRINSIP DASAR PEMANDU: ‘MOTION CREATE EMOTION’

PRINSIP DASAR PEMANDU: ‘MOTION CREATE EMOTION’

Jakarta - Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal (BQMI) Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an menyelenggarakan pelatihan belajar menjadi seorang pembicara di depan publik untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pengunjung. Pelatihan ini diselenggarakan khususnya untuk para pemandu di BQMI, di Gedung Bayt Al-Qur’an, TMII, Senin (24/2/2020).

Hadir sebagai narasumber, Ahmad Pranggono, Direktur STIFIn Bandung Barat, yang sudah terkenal dalam dunia pelatihan menjadi public speaker. Dalam paparannya, prinsip dasar yang harus dipahami adalah ‘Motion Create Emotion’. Artinya gerak kita akan menghadirkan emosi tertentu. “Contohnya adalah cara orang berjalan bisa menunjukkan situasi emosinya. Kalau orang berjalan dengan menunduk dan muka muram kemungkinan besar ia sedang gundah, sedangkan orang yang berjalan dengan gaya lepas dan sambil bersiul menunjukkan dia sedang senang,” jelasnya.

Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa public speaker harus selalu dalam keadaan kuda-kuda sebagaimana orang bersilat membutuhkan kuda-kuda. Namun, gerakan dalam hal ini lebih sederhana, yaitu tangan dalam posisi siap di samping perut dengan kaki proporsional yang disebut dengan wiraga dasar. “Bagaimana melakukannya? Paling tidak kita jangan melakukan kuda-kuda yang salah. Contoh, pertama, memasukkan tangan ke dalam saku, karena orang yang melihat kita secara tidak sadar paham bahwa orang yang akan berbicara ini tidak siap. Jika ini terjadi, dia akan dipengaruhi oleh audiens yang seharusnya dialah yang mempengaruhi audiens,” papar alumni PTIQ ini.

Contoh kedua adalah posisi tangan jangan sedekap. Menurutnya, posisi ini menunjukkan orang yang defense atau menahan diri, tidak mau terpengaruh oleh orang lain. Sikap seperti ini harus dihindari ketika sedang menjadi public speaker karena dia seharusnya akan mempengaruhi orang lain. Lebih jauh dia menjelaskan bahwa ketika sedang berbicara di depan audiens seseorang harus menggunakan wiraga dasar, gesture atau gerakan bagian tubuh, mimik, dan ekspresi. Jika sudah mampu menguasai maka barulah dia mampu menarik perhatian audiens dan audiens akan selalu mengikutinya.

Berikutnya, seseorang yang sedang berbicara di depan audiens harus memperhatikan fokus audiens. Fokus perhatian audiens biasanya awal-awal masih tinggi, kemudian semakin turun dan naik lagi menjelang selesai. Atau terkadang malah semakin hilang fokus perhatiannya. Tugas public speaker untuk menjaga fokus perhatian audiens tetap stabil. “Jika perhatian audiens mulai terlihat menurun, maka naikkan lagi. Turun lagi, naikkan lagi, begitu seterusnya sehingga perhatian audiens bisa full dari awal sampai selesai. Cara yang bisa digunakan misalnya ice breaking yang beragam seperti pantun, teka-teki, sulap, dan lainnya. Contoh lainnya dekati audiens agar dia merasa diperhatikan pembicara,” jelasnya. (Athok)

Kunjungan Akademisi dan Praktisi Penyandang Disabilitas

BQMI Terima Kunjungan Akademisi dan Praktisi Penyandang Disabilitas dari Yayasan Al Madinah Research CenterJakarta 30 Juli 2025 Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI menerima kunjungan istimewa dari dua tokoh penting dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan disabilitas yaitu Dr Agung Pahlevi dan Ibu Uum Uminarti dari Yayasan Al Madinah Research Center Kunjungan ini disambut hangat oleh perwakilan BQMI Bapak Syaifudin dan Ibu Liza Pertemuan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama dalam menyelenggarakan pelatihan melukis kaligrafi khusus bagi anak anak penyandang disabilitas Dalam diskusi yang berlangsung hangat kedua pihak sepakat bahwa pelatihan ini penting untuk menggali dan mengembangkan potensi seni anak anak disabilitas khususnya dalam bidang kaligrafi Islam Melukis kaligrafi bukan hanya media ekspresi tapi juga bisa menjadi peluang ekonomi bagi anak anak disabilitas Hal senada disampaikan oleh Ibu Uum Uminarti menekankan bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi yang luar biasa jika diberi ruang dan bimbingan yang tepat Kunjungan ini juga diisi dengan sesi pengamatan langsung terhadap proses melukis kaligrafi Ibu Uum dan bapak Agung menilai bahwa anak anak disabilitas mampu menghasilkan karya yang bernilai seni tinggi dan layak dikembangkan Sebagai bentuk komitmen terhadap inklusivitas dan pemberdayaan BQMI menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pelatihan ini BQMI akan berupaya semaksimal mungkin menyediakan wadah dan pembinaan agar anak anak penyandang disabilitas dapat terus berkembang dan mandiri tetutama dalam karya melukis kaligrafi Melalui kolaborasi ini diharapkan kegiatan melukis kaligrafi dapat menjadi sarana pemberdayaan dan sumber penghidupan bagi penyandang disabilitas sekaligus memperkaya khazanah seni Islam di Indonesia

MENGETAHUI DAN MEMBUAT MAMOLO DI BQMI

Jakarta Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI memiliki beragam koleksi yang merupakan warisan budaya Islam masyarakat Indonesia zaman dahulu Warisan tersebut bisa ditemukan di gedung Museum Istiqlal dalam bentuk foto miniatur replika maupun sebagian dari bagian utuh yang disimpan di museum seperti bagian dari mihrab dan prasasti kayu Masjid Agung Palembang zaman dahulu mustaka atau mamolo masjid padasan dan lain lain Dalam rangka mengenalkan masjid kuno dan bersejarah di Indonesia BQMI menggelar Halaqah Al Qur an dan Kebudayaan Islam dengan melibatkan pengunjung melalui membuat kerajinan tangan mamolo yakni salah satu bagian masjid yang berada di pucuk masjid kuno pada umumnya Pada kesempatan kali ini saya ingin mengajak adik adik untuk membuat miniatur mamolo khas Cirebon yang dibuat dari tanah liat lalu dibakar Namun kita nanti hanya sampai pada membuat bentuknya saja tutur Ida Fitriyani yang menjadi narasumber Halaqah Al Qur an dan Kebudayaan Islam Selasa 25 2 2020 Kegiatan ini diikuti oleh pengunjung dari Madrasah Ibtidaiyah MI Ulumul Qur an Depok Para siswa sebelumnya sudah berkeliling ruang pamer Museum Istiqlal untuk melihat langsung bentuk mamolo Peserta kemudian mengikuti panduan gambar pada kertas yang disediakan Pada dasarnya kegiatan ini dimaksudkan agar adik adik mengetahui begini lho orang zaman dahulu membuat mamolo Dengan memanfaatkan tanah liat dan daya seni mereka menciptakan karya luar biasa sehingga bisa menjadi inspirasi bagi kita di masa depan jelasnya Athok

FESTIVAL AL-QUR'AN DAN PAMERAN KHAZANAH ISLAM NUSANTARA

Kudus 05 05 2018 Replika Mushaf Al Qur an dari dari masa Khalifah Usman Bin Affan dan ragam mushaf Al Qur an hingga masa sekarang hadir di Kabupaten Kudus Jawa Tengah Macam macam mushaf tersebut bisa dilihat pada gelaran Festival Al Qur an dan Pameran Khazanah Islam Nusantara yang diselenggarakan di Lapangan Qudsiyyah Jl KHR Asnawi Kudus 5 10 Mei 2018 Acara yang diinisiasi oleh Bayt Al Qur an Museum Istiqlal BQMI Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an LPMQ Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI tersebut dibuka langsung oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin Kegiatan tersebut menampilkan ragam mushaf Al Qur an dan buku buku yang diterbitkan oleh Lektur dan Sekretariat Kementerian Agama Pengunjung dapat melihat dan membaca pada materi ataupun buku yang ditampilkan serta dapat bertanya langsung kepada petugas stan pameran Dalam sambutannya Menteri Agama menekankan bahwa pameran ini bagian dari mengenalkan Mushaf Standar Indonesia agar masyarakat bisa mengetahui lebih mendalam Pada dasarnya Al Qur an itu sama Harus kita pahami bersama bahwa yang berbeda hanya penulisan beberapa tanda pelengkap tetapi substansi dan cara bacanya tetap sama Hukum tajwidnya sama antara Mushaf Standar Indonesia dengan Mushaf Madinah jelasnya Penyampaian Menteri Agama ini untuk mengurangi persepsi yang beredar di masyarakat bahwa selain Mushaf Madinah adalah salah dan bukan rasm usmani bahkan tidak boleh digunakan Maka pameran perkembangan mushaf Al Qur an dari masa ke masa dan ragam Mushaf Al Qur an di dunia ini bisa menjadi media masyarakat di sekitar Kabupaten Kudus untuk menambah wawasan Al Qur an Athoillah

img wa