Mushaf Al-Qur’an berasal dari Sidoarjo Jawa Timur. Kondisi mushaf masih lengkap 30 juz terdiri dari 610 halaman. Ditulis dengan kaligrafi gaya naskhi dengan mata pena tebal tipis. Bentuk kaligrafi lumayan indah dan rapi sehingga mudah untuk dibaca. Tidak sebagaimana manuskrip Al-Qur’anNusantara pada umumnya, mushaf ini ditulis dengan ayat pojok. Diduga penyalinan mushaf ini mengacu pada mushaf-mushaf dari Turki Usmani yang kebanyakan ditulis dengan ayat pojok. Teks utama ditulis dengan tinta warna hitam, sedangkan tanda waqf dan mad wajib ditulis dengan tinta warna merah, termasuk tanda akhir ayat berupa bulatan warna merah. Selain itu, tanda ruku', hizb, juz, koreksi teks, dan tanda awal surah ditulis dengan tinta warna merah. Menggunakan kertas Eropa dengan cap kertas gambar prajurit membawa payung dan beberapa countermark, yaitu: J KOOL & COMP, J HONIG & ZOONEN, dan BLAUW. Diperoleh dari hibah Erwin Dian Rosyidi pada tahun 2018.
Quranic Manuscript (handwritten mushaf) from Sidoarjo, East Java. The manuscript is still complete 30 juz on 610 pages. It uses using Naskhi script style and the corner verse system, so it’s believed that the copying was referred to the Turki Usmani manuscripts that are identical to the corner verse style. The main texts use black ink, while the waqf, the mad wajib, the ruku’, the hizb, the juz, the text corrections, the beginning of the chapter (surah) marks, and the verses’ end marksuse red ink. The manuscript uses European paper with the paper stamp of a soldier who brings an umbrella, and some countermarks: J KOOL & COMP, J HONIG & ZOONEN, and BLAUW. It’s obtained as a voluntary gift from Erwin Dian Rosyidi in 2018.